KALAMANTHANA, Muara Teweh – Tim gabungan Dinas PUPR dan Dinas Perhubungan Barito Utara, turun mengecek pembangunan Jembatan Lemo, Senin (13/9) lalu.
Kedua instansi ingin memastikan titik pemancangan tiang jembatan berada di tempat yang benar dan tepat. Insiden yang terjadi pada tiang fender dan tiang jembatan Sikan-Tumpung Laung, mungkin bisa jadi pelajaran sangat berharga.
Ketika dikonfirmasi Senin pagi, Kepala Dishub Barito Utara Fery Kusmiadi membenarkan, pihaknya bersama Dinas PUPR turun mengecek pembangunan Jembatan Lemo. “Kami turun ke Lemo,” katanya singkat.
Ditemui terpisah, Selasa (14/9) siang, Kepala Dinas PUPR Barito Utara M Iman Topik mengatakan, progres pembangunan Jembatan Lemo mencapai 40 persen.
Baca Juga: Cari Baja untuk Jembatan Lemo dan Montallat, Nadalsyah Datangi Pabrik di Jawa Barat
“Kami turun ke lapangan untuk mengetahui pengaruh air pada lalu lintas sungai, terutama saat tongkang dan rakit melintas. Sampai saat ini, kami nilai aman dalam posisi air sedang dalam,” terang Topik kepada Kalamanthana.id di Muara Teweh.
Tiang pada pier (P7) sedang dipancang. Adapun posisi dan jarak setiap tiang sebagai berikut :
(1) Pier 7 ke pier 6 berjarak 60 meter.
(2) Pier 6 ke pier 5 berjarak 120 meter.
(3) Pier 5 ke pier 4 berjarak 60 meter.
“Pier 5 dan P6 berada di Sungai Barito. Itu merupakan tiang atau bentang utama jembatan. Kontraktor mesti melakukan boring untuk penentuan titik P5 dan P6. Penentuan titik sesuai dengan standar Kementerian PUPR. Kami juga harus mendapatkan izin dari KKJT (Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan),” sebut Topik.
Dia memastikan selama pekerjaan berlangsung, dua orang pemandu resmi dari Dishub Barito Utara, terus berada di sekitar lokasi pembangunan jembatan.(melkianus he)