KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kebakaran beruntun terjadi di Muara Teweh, ibu kota Kabupaten Barito Utara, selama Oktober 2021. Terbaru, api berkorban di Kompleks Pasar Bebas Banjir (PBB), Kamis (28/10/2021) malam sekitar pukul 23.50 WIB.
Kebakaran ini merupakan ketiga kalinya dalam rentang waktu sekitar dua minggu.
(1) Sebelumnya, pada Jumat (15/10) api meluluhlantakkan dua unit rumah di RT 1, Gang Melati, Kelurahan Melayu, Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, sekitar pukul 22.15 WIB. Gang Melati berada di antara Jalan Mangkusari dan Jalan Pangeran Antasari.
(2) Kebakaran kembali terjadi di barak belasan pintu milik mantan anggota DPRD Barito Utara di RT 18, jalan Merak, Kelurahan Melayu, terbakar, Sabtu (16/10), sekitar pukul 13.50 WIB.
(3) Api melahap satu bangunan bekas penginapan atau rumah milik Maslina, di RT 8, Kelurahan Lanjas, Kamis malam.
Baca Juga: Rawan Kebakaran, Warga Gang MT Perlu Hidran dan Alat Pemadam Api Ringan
Penyebab kebakaran rumah Maslina, seperti biasa diduga akibat listrik korslet. Semestinya ini dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium forensik (labfor). Namun biaya menurunkan labfor ke Barito Utara cukup besar, sehingga tak semua peristiwa kebakaran bisa diperiksa secara tuntas.
Warga diminta lebih berhati-hati. Meski kebakaran dianggap sebagai musibah, tentu ada upaya-upaya pencegahan. Berbagai macam cara pencegahan, termasuk menyiapkan SDM dan peralatan layak semisal hidran.
Pemerintah pun tak bisa cuma berpangku tangan. Langkah jitu, terukur, dan terencana harus dilakukan. Kebakaran yang sering terjadi, apalagi dalam skala besar bukanlah tandingan pemadam kebakaran (damkar) sekelas bidang. Segera saja proses damkar menjadi dinas.
Kembali ke soal kebakaran di Kompleks PBB, Kepala Bidang Damkar dan Linmas Satpol PP Barito Utara, Tri Indra Hartono, Jumat (29/10/2021) pagi menjelaskan, api melahap satu bangunan bekas penginapan milik Maslina.
Menurut Indra, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun apivmenghanguskan satu bangunan bekas penginapan serta berdampak pada dua bangunan rumah didekatnya.
Dugaan sementara api berasal dari korsleting listrik. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Pemilik rumah Maslina mengatakan, sudah tidur dan bangun ketika mendengar teriakan keras dari luar.
“Orang berteriak api-api. Saya lihat ada api di lantai dua. Kami secepatnya menyelamatkan diri keluar dari rumah,” tutur Maslina.(Melkianus He)
Discussion about this post