KALAMANTHANA, Muara Teweh -Hasil tidak akan pernah mengkhianati usaha. Begitu kata orang bijak. Hal ini pula sedang dirasakan oleh dua pemuda di Kabupaten Barito Utara, Leo Fernando Silaban (18) dan Ranto Rivaldo Hutagaol (19).
Keduanya diterima masuk Sekolah Polisi Negara (SPN) melalui jalur prestasi atau disebut pula jalur khusus. Dua pemuda tersebut mengukir prestasi melalui olah raga karate di bawah naungan Indonesia Karate-Do atau Inkado Barito Utara yang berinduk kepada Forki.
Wajah penuh optimis, fisik atletis, dan tentu saja mental yang baik, langsung terpancar dari dalam diri Leo dan Ranto, saat ditemui Kalamanthana.id, Minggu (5/12/2021) di Muara Teweh, bertepatan kegiatan Gashuku dan Penurunan Kyu atau Kenaikan Tingkat Inkado Barito Utara.
Keduanya juga terlibat membantu Sensei Hery Mulyadi (Dan V) dan Sinpai Taufik (Dan III) pada kegiatan tersebut. Selama ini, Hery dan Taufik turut berperan besar mengorbitkan Leo dan Ranto.
Gashuku dan Penurunan Kyu dimulai pukul 08.00 WIB sampai 12.15 WIB. Tak tampak keletihan di wajah Leo dan Ranto. “Kami ikut karate sejak duduk dibangku SD,” jawab keduanya, saat ditanya media ini.
Baik Leo maupun Ranto mempunyai alasan sendiri menggeluti karate. Tapi tujuan utama, bermuara pada pembentukan mental, fisik, dan karakter pribadi mereka.
Saat ini Leo tercatat sebagai anggota keluarga besar penyandang sabuk hitam atau Dan I Inkado. Sedangkan Ranto penyandang sabuk coklat, Kyu I, setingkat di bawah sabuk hitam.
Sejak aktif karate, kedua pemuda ini beberapa kali menjadi wakil Inkado dan Forki Barito Utara, baik dievent regional maupun nasional. Termasuk saat Porprov digelar di Muara Teweh, Barito Utara menjadi juara umum cabang karate dengan mendulang tujuh medali emas.
Berbagai prestasi yang diraih Leo dan Ranto, rupanya menarik perhatian pihak luar. Pada November 2020, keduanya menerima surar panggilan dari Polres Barito Utara untuk mengikuti seleksi menjadi anggota Polri lewat jalur prestasi.
“Kami ikut tes lewat jalur tersebut. Kami dinyatakan lulus dan masuk SPN gelombang II tahun 2022 yang akan dimulai Februari 2022,” jelas Leo, tamatan SMAN 1 Muara Teweh.
Leo dan Ranto, lulusan SMKN Bukit Sawit, menyusul jejak Ria Debora, karateka Inkado Barito Utara yang lebih dahulu masuk SPN lewat jalur khusus gelombang I pada Juli 2021. “Kami memang ingin mengabdi kepada nusa dan bangsa dengan menjadi polisi,” timpal Ranto.
Terpisah, Pembina Inkado Barito Utara sekaligus Wasit Juri Lisensi PB Forki asal Kalteng, Hery Mulyadi mengatakan, banyak sisi positif yang bisa dipetik dengan menekuni olah raga, termasuk karate.
Paling penting, dukungan penuh dari orang tua, sehingga anak bisa mengembangkan bakat, minat, dan potensi diri secara maksimal. “Banyak karateka Inkado mendapatkan pekerjaan maupun kuliah gratis lewat jalur prestasi. Ria Debora, Leo, dan Ranto bisa menjadi motivasi adik-adiknya kelak,” kata dia didampingi pelatih bertangan dingin Taufik, putra Dayak Tewoyan.(Melkianus He)
Discussion about this post