KALAMANTHANA, Muara Teweh – Kini RSUD Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, bisa melayani pasien cuci darah, karena alat hemodialisis (hemodialisa) ruangan, dan tenaga medis tersedia.
Hemodialisis merupakan terapi cuci darah di luar tubuh. Terapi ini umumya dilakukan oleh pengidap masalah ginjal yang ginjalnya sudah tak berfungsi dengan optimal. Pada dasarnya, tubuh manusia memang mampu mencuci darah secara otomatis, tapi bila terjadi masalah pada ginjal, kondisinya akan lain lagi.
Bupati Barito Utara Nadalsyah meresmikan penggunaan ruangan dan alat cuci darah di RSUD Muara Teweh, Senin (3/1/2022).
Nadalsyah saat ditanya wartawan mengatakan, harapan masyarakat Barito Utara untuk memiliki alat cuci darah, kini sudah terpenuhi.
“Masyarakat yang membutuhkan pelayanan cuci darah, selalu ke daerah lain, misalnya ke Banjarmasin atau pun ke Palangka Raya. Pengadaan alat cuci darah ini memang kami perjuangkan sejak jauh-jauh hari,” ujar dia.
Sejak tahun 2017, Pemkab Barito Utara mengupayakan pengadaan alat cuci darah. Tahun 2019 alat cuci darah tersedia di RSUD Muara Teweh, tetapi belum dapat dioperasikan, lantaran harus menunggu tim penilai datang ke Muara Teweh.
“Tim penilai tak bisa langsung datang, karena kendala pandemi Covid-19. Ini merupakan proses panjang, tak semudah harapan kita. Makanya saya minta kepada Direktur RSUD supaya pelayanan disesuaikan dengan gedung yang megah,” tambah dia.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Muara Teweh dr Tiur Maida, saat dihubungi Kalamanthana.id, Senin siang mengatakan, ada empat unit alat cuci darah yang dioperasikan, sehingga setiap hari bisa melayani maksimal tiga orang pasien.
Pelayanan di ruang cuci darah dijalankan oleh:
(1) Dr dr Rudi selaku supervisor.
(2) dr Arman SpPD sebagai penanggung jawab.
(3) dr Gede.
(4) Tiga orang tenaga kesehatan bersertifikat.
“Mulai hari ini ruang dan alat cuci darah sudah difungsikan. Untuk sementara kami melayani maksimal tiga pasien setiap hari, karena satu alat sebagai cadangan,” jelas dia.(Melkianus He)
Discussion about this post