KALAMANTHANA, Sampit – Anggota Komisi I DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Hendra sia, kembali angkat bicara soal Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Dia mengatakan peningkatan pendapatan asli daerah yang masih dinilai belum maksimal tersebut bisa saja didorong melalui Optimalisasi pemanfaatan terhadap aset yang ada saat ini.
“Tentunya dengan demikian maka akan dapat meningkatkan keberhasilan pembangunan dan juga dapat memperbaiki pelayanan publik karena pendapatan asli daerah diterima langsung oleh daerah dan akan digunakan untuk pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kotawaringin timur ini,” ungkapnya Jumat (18/03/2022).
Legislator Partai Perindo ini bahkan menegaskan,ada banyak aset daerah yang bisa mendatangkan PAD, dengan catatan harus benar-benar dikelola dengan baik. Diantaranya bangunan pasar milik daerah, gedung atau bahkan fasilitas lainnya hingga tanah dan lain sebagainya .
Baca Juga: HET Dicabut, Harga Minyak Goreng di Kotim Naik Nyaris Dua Kali Lipat
“Namun jika tidak dikelola dengan semestinya, keberadaan aset ini justru akan menjadi beban biaya dari kas daerah itu sendiri, ini terjadi karena sebagian dari aset membutuhkan biaya perawatan dan pemeliharan serta akan terjadi penurunan nilai seiring dengan perjalan dan zaman,” timpalnya.
Tidak lupa dia menjelaskan, upaya pembenahan dan pengelolaan aset daerah harus beriringan dan didasari komitmen yang kuat dari pemerintah daerah itu sendiri, sehingga segala bentuk permasalahan bisa diantisipasi dengan baik.
“Memang biasanya ada beberapa permasalahan yang sering dihadapi oleh pemerintah daerah, di antaranya kurang optimalnya pengelolaan aset daerah, kapasitas pengelola aset daerah belum memadai, juga penataausahan aset belum tertib dan optimal hal semacam ini harus diantisipasi di awal,” tandasnya.
Terakhir Hendra Sia menegaskan, dalam konteks ini perlu adanya sinergitas antara semua pihak terkait serta pemerintah daerah dan seluruh stakeholder yang ada di daerah ini supaya segala bentuk kendala dan masalah yang dihadapi bisa terselesaikan dengan Arif dan bijaksana.
“Kami tentunya mendorong, selain mendata aset yang ada supaya tidak hilang atau dikuasi oleh orang lain penting juga untuk memperhatikan pemamfaatannya,” tutupnya. (Sudarmo)
Discussion about this post