KALAMANTHANA, Sampit – Sejak beberapa pekan terakhir ini Gas Elpiji 3 Kilo Gram kembali mengalami kenaikan yang cukup siginifikan. Harga eceran dilapangan khususnya diwilayah perkotaan mencapai angka Rp40.000 rupiah.
“Katanya suruh tunggu semingguan lagi, kemaren nyari di agen masih kosong, terpaksa beli di eceran, harganya eceran diwarung biasanya paling tinggi 35, sekarang naik lagi 5000 jadi 40 ribu,” ungkap Sali salah-saru IRT di Kecamatan MB Ketapang Senin (04/04/2022).
Menanggapi hal ini anggota Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Hj.Darmawati meminta agar pihak instansi terkait turun tangan untuk memastikan pasokan gas elpiji bersubsidi tersebut tetap memenuhi kuota hingga selesai bulan puasa tahun ini.
“Harus diawasi secara maksimal, pihak pemerintah daerah melalui instansinya dan juga pihak Pertamina harus benar-benar menerapkan sistem antisipasi terhadap para oknum agen distributor karena rentan diselewengkan, jangan sampai masyarakat kita mengalami kesulitan atas kelangkaan ini,” ungkapnya.
Bahkan legislator Partai Golkar ini menekankan, selama ini persoalan Gas Elpiji tabung 3 Kilo tersebut masih menjadi momok. Mirisnya masyarakat tidak mampu selalu menjadi korban langka dan naiknya harga jual gas memang diperuntukkan bagi orang miskin tersebut.
“Kami tentunya tidak tinggal diam, sektor pengawasan akan terus kamu lakukan, untuk itu kami mendorong pihak terkait turun lapangan, dan lakukan pencegahan dini, jangan sampai masyarakat terus menjadi korban,” tutupnya.
Diketahui Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji bersubsidi tabung 3 Kilo Gram itu sendiri di Kotawaringin Timur hanya berkisar diangka 22 ribuan. Namun HET itu sendiri menyesuaikan jarak transportasi sehingga terdapat perbedaan harga di beberapa wilayah kecamatan. (Sudarmo)
Discussion about this post