KALAMANTHANA, Muara Teweh – Tak hanya jalan kabupaten, Jalan Pertiwi yang tergolong Jalan Nasional, Jalan Lintas Kalimantan Poros Tengah di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mulai berlubang, sehingga membahayakan pemakai jalan.
Jalan Pertiwi sepanjang 250-300 meter merupakan lintas dari Jalan Ahmad Yani menuju ke Jalan Basuki Rachmad atau sering disebut Jalan Muara Teweh-Puruk Cahu. Jalan ini tergolong padat volume kendaraan.
Pantauan lapangan, titik jalan berlubang berada di dua tempat. Pertama, pas di belokan Bundaran Patung dekat rambu lalu lintas. Lubang ini mengganggu, karena pengendara terpaksa harus mengambil jalan ke kanan, padahal harus berpapasan dengan kendaraan dari arah Jalan Ahmad Yani maupun yang menikung dari arah Jalan Sudirman.
Baca Juga: Jalan Nasional Malawaken-Benangin Rusak, Ada Beberapa Titik Lubang Menganga
Titik kedua berada sekitar 30 meter sebelum jembatan jika dilihat dari arah Bundaran Patung. Di sini lubang sedalam 10-15 cm. Pada malam hari lubang tidak begitu terlihat
“Mohon Jalan Pertiwi juga perlu perbaikan, karena jadi daerah lintasan truk-truk pengangkut CPO minyak kelapa sawit dan angkutan bahan material baru, pasir untuk bangunan, ” kata warga Jalan Pertiwi Mujibb Rahman kepada Kalamanthana.id, Jumat (22/4).
Menurut Mujibb yang juga seorang PNS ini, Jalan Pertiwi sudah mulai banyak kerusakan. Terutama dekat rambu-rambu Bundaran Patung. “Lubangnya sudah mulai besar dan sangat membahayakan bagi pengendara motor,” sebut Mujibb.
Salah satu PPK pada Kantor Balai Kalimantan Tengah, Irwan, saat ditanya apakah ada perbaikan Jalan Pertiwi, belum menjawab.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam laman resminya mengumumkan pembangunan dan pemeliharaan 11 jalan nasional sepanjang 515,77 kilometer di Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah.
“Saya sudah lihat dan lalui beberapa titik jalan nasional yang rusak. Saat ini sudah dalam penanganan oleh Kementerian PUPR agar jalan kembali mulus,” jelas Wakil Menteri (Wamen) PUPR John Wempi Wetipo, dilansir dari laman dari Kementerian PUPR, Senin (14/2).
Baca Juga: 2 Ruas Jalan di Muara Teweh Berlubang, Kadis PUPR: Setelah Lebaran Diperbaiki
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Tengah Kementerian PUPR Hardy Pangihutan Siahaan mengatakan, pembangunan ini menghabiskan dana sebesar Rp 406,2 miliar.
Rincian anggaran pembangunan 11 jalan nasional di Kalteng tersebut adalah sebagai berikut:
1. Jalan Kuala Kurun-Sei Hanyu-Tumbang Lahung sepanjang 83,04 kilometer dengan anggaran Rp 56,78 miliar,
2. Jalan Tumbang Lahung-Simpang Muara Laung sepanjang 60,28 kilometer dengan anggaran Rp 81,14 miliar,
3. Rehabilitasi longsoran di Jalan Kuala Kurun-Sei Hanyu-Tumbang Lahung-Simpang Muara Laung sepanjang 230 meter dengan anggaran Rp 27,88 miliar,
4. Jalan Puruk Cahu-Pasar Punjung sepanjang 41,27 kilometer dengan anggaran Rp 14,65 miliar,
5. Jalan Pasar Punjung-Bts. Kota Muara Teweh dan jalan dalam kota sepanjang 64,25 kilometer dengan anggaran Rp 43,4 miliar,
6. Rehabilitasi longsoran di Jalan Puruk Cahu-Pasar Punjung-Bts. Kota Muara Teweh dan jalan dalam kota sepanjang 150 meter dengan anggaran Rp8,37 miliar,
7. Jalan Malawaken-Bts. Kota Muara Teweh-Benangin sepanjang 81,80 kilometer dengan anggaran Rp 42,71 miliar,
8. Jalan Benangin-Lampeong Bts. Prov Kaltim sepanjang 59,14 kilometer dengan anggaran Rp96,46 miliar,
9. Rehabilitasi longsoran Jalan Benangin-Lampeong-Bts. Kaltim sepanjang 30 meter dengan anggaran Rp 2,49 miliar,
10. Jalan Bts. Kota Muara Teweh-Kandui sepanjang 54,62 kilometer dengan anggaran Rp7,46 miliar, dan
11. Jalan Kandui-Patas-Ampah sepanjang 70,96 kilometer dengan anggaran Rp 24,86 miliar.(MELKIANUS HE)
Discussion about this post