KALAMANTHANA, Muara Teweh – Hujan deras yang terjadi di Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah mengakibatkan air pada bendungan Trinsing dan Trahean, Kecamatan Teweh Selatan, meluap ke rumah, kebun, dan sawah milik warga, Minggu (8/5).
Informasi yang dihimpun Kalamanthana.id, banjir terjadi sejak Sabtu (7/5) dan mencapai puncaknya pada Minggu sampai dengan Senin (9/5/2022) pagi.
Air luapan dari kedua dam yang juga lokasi wisata andalan daerah mengakibatkan kegiatan wisata di Trinsing berhenti total. Beruntung kejadiannya bukan pada saat H+1 dan H+2 lebaran.
Banjir di Desa Trinsing terlihat pada rekaman video berdurasi 29 detik. Air melebihi pinggang orang dewasa dan naik sampai ke warung dan gazebo di lokasi rekreasi.
Baca Juga: Sungai Sikui di Barito Utara Ikut Meluap, Satu RT Banjir
Sedangkan di Desa Trahean air menggenangi rumah dan kebun milik sebagian warga di RT 5, 6, dan 7. “Banjir di RT 5, 6, dan 7. Kalau tidak salah banjir sudah tiba hari,” kata Camat Teweh Selatan Asmuri kepada kalamanthana.id, Senin siang.
Kepala Desa Trahean Marno, saat dikontak Senin siang membenarkan, banjir di Trahean terjadi sejak kemarin. Kemudian titik wilayah yang terkena banjir adalah sebagian permukiman dan lahan warga di RT 5, 6, dan RT 7.
Baik Camat Teweh Selatan maupun Kades Trahean tak merinci berapa luas kebun dan sawah serta jumlah rumah di dua desa tersebut yang terendam banjir.
Namun Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barut Syahmiludin A Surapati memastikan bahwa sawah di Trahean sudah diasuransikan. “Kalau terjadi gagal panen akibat banjir, para petani akan menerima asuransi,” ujar Syahmiludin, Senin siang.
Info lain menyebutkan, Pemkab Barut pernah mengusulkan ke pemerintah provinsi dan pusat untuk normalisasi Bendungan Trinsing. Tapi tak ada kejelasan soal lanjutan usulan tersebut hingga Mei 2022.(MELKIANUS HE)
Discussion about this post