KALAMANTHANA, MuaraTeweh – Kerusakan fasilitas umum atau fasum di Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah, kian menjadi. Selain kerusakan puluhan ruas jalan dan jembatan, kini satu trap tempat duduk di Arena Tiara Batara, Muara Teweh ambles, Jumat (20/5/2022) malam.
Diduga trap pada pintu bagian timur, Arena Tiara Batara rusak, karena termakan usia dan perawatan alias pemeliharaan minim. Fasum ini dibangun sejak era 80-90-an saat HA Dj Nihin menjabat Bupati Barut.
Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah (Setda) Barut, Rosmadianoor, saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, pada Jumat malam curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Muara Teweh mengakibatkan salah satu trap tempat duduk Tiara Batara ambles.
“Amblesnya tempat duduk penonton ini akibat intensitas hujan yang cukup tinggi hingga mengakibatkan bagian tempat duduk penonton pada bagian timur mengalami kerusakan tepatnya pada pintu yang berhadapan dengan gedung Balai Antang,” kata Rosmadianoor, Senin (23/5).
Dijla menambahkan, trap tempat duduk penonton ambles akibat saluran pembuang air di sekeliling arena Tiara Batara, tak mampu menampung air. “Hingga air mencari celah dan terjadi rongga di bawah trap tempat duduk mengakibatkan ambruknya trap itu,” ucap Rosmadianoor.
Selain bagian atas, pihak terkait juga mengecek saluran air bagian bawah, tepatnya di pinggir lapangan terlihat air tergenang, sehingga itu juga menjadi salah satu perhatian untuk dibenahi.
“Melihat kondisi yang ada, ini perlu penanganan yang intensif dan menyeluruh dan yang paling penting kita menangani secara keseluruhan saluran pembuangan,”sebut dia.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Barut telah mengecek konstruksi bangunan stadion mini Arena Terbuka Tiara Batara.
“Secara umum untuk konstruksi bangunan Tiara Batara masih aman dan hanya pada tempat-tempat tertentu seperti pada saluran pembuangan air di beberapa tempat mengalami beberapa kerusakan dan pengeroposan atas konstruksi yang sudah ada,” jelas Kepala Dinas PUPR Barut M Iman Topik, kemarin.
Masih kata Topik, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan bersama-sama pihak terkait akan menyimpulkan rekomendasi-rekomendasi. Di antaranya penanganan secara total terhadap saluran pembuangan.
“Baik pembuangan yang ada di Tiara Batara maupun pembuangan air yang turun dari atas atap yang satu lingkaran, bukan hanya pada saluran-saluran tertentu karena saling berhubungan,” kata dia.
Topik juga mengatakan, dari hasil investigasi lapangan tersebut akan menemukan akar permasalahan saluran air tidak sempurna, sehingga bisa segera ditangani.
“Kalau saluran air itu sudah klir diharapkan air yang mengalir di sekitar Tiara Batara dapat tertampung ke arah pembuangan,” ucap mantan Kadis Kominfo dan Persandian ini kepada wartawan.
Terkait kerusakan tersebut, Kepala Bidang Cipta Karya (CK), Ignasius, mengatakan karena saluran terganggu, otomatis salura harus dinormalisasikan kembali. “Jadi kita akan rehab total, inti masalah ada di salurannya,” tambah Sius, sapaan akrabnya.
Pekerjaan rumah alias PR Dinas PUPR Barut terus bertambah. Saat ini beberapa titik kerusakan jalannya dalam kota belum diperbaiki. Sedangkan diberbagai kecamatan, kerusakan jalan dan jembatan juga terus terjadi.(MELKIANUS HE)
Discussion about this post