KALAMANTHANA, Muara Teweh – Janji pengaspalan jalan dari Desa Batu Raya I ke Batu Raya II, Kecamatan Gunung Timang, Kabupaten Barito Utara (Barut), cuma isapan jempol. Ini menjadi ironi, karena Kabupaten Barut baru saja merayakan HUT.
Kini kerusakan jalan sepanjang 9 Kilometer itu kian menjadi, sehingga tak ubahnya seperti kubangan. Warga mesti berjbaku melewati kubangan lumpur. Akibatnya lebih banyak memakan biaya BBM, waktu, dan tenaga.
Perekonomian warga setempat yang mengandalkan pertanian dan perkebunan juga ikut terganggu. Sekarang ini lumpuh total, sedangkan biaya dari pedagang naik dan sebaliknya hasil pertanian turun drastis. Seperti pisang adi Rp2.000 per Kg, kini turun menjadi Rp1.000 per Kg, karena harus dibawa secara estafet atau dilangsir ke jalan aspal sejauh 12 Kilometer.
Seorang warga bernama Supateno memosting kondisi kerusakan jalan penghubung dari Batu Raya I ke Batu Raya II melalui media sosial Facebook, Senin (11/7).
“Bilangnya mau diaspal tahun 2020. Bilang Bupati waktu peresmian listrik di Desa Batu Raya II tahun 2018. Tapi sampai sekarang jalan sampai hancur belum ditangani,” bunyi salah satu cuitan Supateno di linimasa Facebooknya.
Cuitan Supateno mendapatkan respon lumayan banyak. Sampai Rabu (13/7/2022) pukul 13.00 WIB, tercatat 97 tanda like dan 76 komentar menanggapi unggahan yang diberi judul “Lumayan parah jalan kami kayanya perlu Helikopter ini supaya bisa lewat”.
Beberapa warga turut berkomentar. “Di Tewe di Jalan Nenas dan Jln Taman Remaja gin banyak rusak dan balobang, labih satahun kada ditambal atau dibaiki jlnnya, tangah kota tu, apalagi di desa, jauh banar, duitnya lepah mungkin,” ujar warga bernama Mahyuni.
Sedangkan warga lain bernama Amang Rempa, tampaknya lebih bersikap optimis dan positif. “Parak (dekat, Redaksi) pilkada biasanya turun alat berat,” kata Amang Rempa.
Sekadar mengingatkan Pilkada termasuk di Kabupaten Barito akan digelar serentak November 2024. Sedangkan masa jabatan Bupati Barut berakhir September 2023.
Kembali ke jalan rusak, komentar juga datang dari Atropianto A Luhan, berbumyi baiknya tanami padi atau jagung tidak perlu dibajak lagi. “Kasian jualah…padahal sentra produksi pertanian kayapa perekonomian masyarakat jalan kalau akses transportasi rusak,” kata Antropianto.
Adapun warga bernama Sil Vanus memberikan saran kepada para pengambil keputusan. “Sebagai saran /masukan dalam perencanaan desa : Berdayakan potensi SDA yabg ada untuk dijadikan bahan/material pemeliharaan jalan poros agar akses pendidikan, kesehatan, dan perekonomian dapat berjalan dengan baik, ” tukas Sil Vanus.
Ketua Komisi III DPRD Barito Utara Dr Tajeri ikut mengomentari, bahwa saat ini pemerintah terkendala anggaran yang di tahun 2022 banyak membayar proyek multiyears, seperti jembatan Tumpung Laung-Sikan, RSUD Muara Teweh, dan Jembatan Lemo.
Tajeri turut menenangkan warga dan, berjanji segera mengomunikasikan dengan pihak Dinas PUPR supaya segera memperbaiki kerusakan jalan di Batu Raya.
Hari Ini Alat Berat Diturunkan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Barut, M Iman Topik, memastikan alat berat telah dimoblisasi ke Batu Raya, sejak Rabu pagi. “Saat ini alat berat sudah meluncur memasuki jalur Sindo Lumber, Tamparak Layung. Saya bersama kepala bidang Bina Marga dan tim teknis meluncur ke Majangkan dan Batu Raya untuk melakukan pengecekan pekerjaan dan koordinasi penanganan dengan pemdes dan unsur pendukung lainnya, ” kata Topik kepada KALAMANTHANA.ID, Rabu siang.
Jika cuaca mendukung, lanjut Topik, ekscavator diharapkan dapat loading di Batu Raya I, Rabu sore. “Untuk Batu Raya I dan II dan 2 diharapkan setelah alat tiba di lokasi langsung action untuk penanganan. Dan mudah- mudahan semuanya lancar, sehingga ruas jalan Batu Raya I – Batu Raya II sepanjang 9 Kilometer secepatnya bisa fungsional kembali, ” tandas mantan Kadiskominfosandi Barut ini.(MELKIANUS, HE)
Discussion about this post