KALAMANTHANA, Tamiang Layang – Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Trans Wuran, Kecamatan Karusen Janang, Kabupaten Barito Timur, nampaknya luput tari perhatian, dimana kondisinya sangat tidak layak dan memprihatinkan sebab sekolah berbahan dasar kayu sudah termakan rayap dan terancam ambruk.
“Semenjak dibangun pada tahun 2007 silam, sekolah dasar berlebeb negeri ini tidak pernah direhab, sehingga kini kondisinya sangat memperihatinkan dimana hampir semua kerangka atas dari kayu ini keropos dan bisa membahayakan siswa yang menuntut ilmu,” keluh Subihenri Sucianto salah satu Guru di SDN Trans Wuran kepada Kalamanthana.id , Kamis (6/10/2022).
Ia mengatakan jika dilihat secara kasat mata kondisi gedung bangunan sekolah dari bahan kayu sudah mulai hancur dimakan rayap, sementara bagian lantai ,dinding dan baigan atas flapon sudah mulai rontok satu persatu, ini jelas jika tidak segera diperbaiki bisa menjadi ancaman bagi para guru dan siswa.
Ditambahkan dia, atas para guru dan siswa dirinya berharap kepada Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui dinas teknis terkait agar memberikan bantuan berupa perehapan pembangunan gedung sekolah berikut sarana dan prasarana pendukung lainnya sehingga sekolah itu menjadi represetatif.
Kondisi buruknya fasilitas sekolah ini kian terasa parah dimana kini muridnya hanya bersisa 19 orang saja. Selebihnya warga memilih menyekolahkan anaknya ke Desa Wuran dan Tran 200 dimana sekolahnya lebih baik dan tidak seburuk di Trans Wuran.
Semantara itu Kepala Desa Wuran Eli Sumadi mengungkapkan kondisi kerusakan bangunan sekolah Trans Wuran memang sangat memprihatinkan, meskipun sejak 2019 pihak desa sudah berkali -kali mengusulkan ke pemerintah agar dilakukan perehapan bangunan, naamun sampai hari ini usulan tersebut belum ada tanggapan.
Pada kesempatan itu Eli Sumadi atas nama pemerintah desa bersama dengan dewan guru SDN Trans Wuran mengharapkan sepenuhnya kepada pemerintah agar dapat menganggarkan dana untuk perehapan bangunan.
“Mengingat kondisinya sekolah ini sangat parah dan banyak kemungkinan bisa terjadi bisa membahayakan keselamatan bagi anak didik dan juga para guru,” pungkasnya. (Anigoru)
Discussion about this post