KALAMANTHANA, Muara Teweh – 2 anggota DPRD Kabupaten Barito Utara (Barut), Hasrwg asal Fraksi PAN dan Rujana Anggraini dari Fraksi Partai Demokrat merasa miris, karena harga elpiji 3 Kg menembus Rp40 ribu per liter di daerah ini pada minggu pertama Oktober 2022.
“Saya menerima keluhan dari warga, karena informasinya elpiji bersubsidi 3 Kg mulai langka. Kalau pun ada harganya tembus Rp40.00 per tabung,” kata Hasrat, politikus senior yang sudah 3 periode duduk di kursi DPRD Barut kepada wartawan, Rabu (12/10/2022) siang.
Hasrat menilai, dalam situasi seperti ini, harga barang lainnya juga bisa ikut-ikutan naik, apalagi harga BBM sudah belum lama ini.
Namun Hasrat merada yakin, pemerintah sudah mengkaji kemungkinan-kemungkinan menekan kenaikan harga barang, termasuk gas elpiji bersubsidi.
“Sehingga kalau pun naik, tak mungkin secepat itu dan sangat tinggi, karena jelas pasokan kuota elpiji untuk Barut pasti sudah dihitung oleh pihak penyedia kontrak melalui SPBE,” sebut dia lagi.
Sebab itu, sambung Hasrat, dinas perdagangan dan perindustrian Kabupaten Barut, mesti menunjukkan sikap. “” Saat ini DPRD sedang reses ke luar daerah. Saya belum tahu sikap dinas terkait, ” tukas dia.
Tentu saja, ia menyayangkan harga gas elpiji kian mahal, saat daya beli masyarakat belum begitu kuat karena selama 2 tahun diterpa Pandemi Covid-19.(Melkianus He)
Discussion about this post