KALAMANTHANA, Palangka Raya – Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Kalimantan Tengah menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) di Palangka Raya, 11-13 November 2022.
Perwakilan Keuskupan Palangka Raya, RD Patrisius Alutampu menjelaskan, terkait siapa yang akan menjadi ketua LP3KD Kalteng periode 2022-2027 akan ditentukan Uskup Keuskupan Palangka Raya, Mgr Aloysius Maryadi Sutrisnaatmaka, MSF berdasarkan usulan pengurus LP3KD.
Penentuan siapa yang menjadi Ketua LP3KD Uskup dibantu oleh Dewan Iman. “Dewan Imam ini lah nantinya mengevaluasi dan melihat apa program kerja orang-orang yang diusulkan menjadi Ketua LP3KD. Dari hasil evaluasi itulah Uskup membuat keputusan,” kata RD Patrisius, Jumat (11/11/2022).
RD Patrisius meminta kepada peserta Musyawarah Daerah LP3KD Kalteng agar bersabar menunggu siapa yang akan diputuskan oleh Uskup Keuskupan Palangka Raya sebagai ketua. Umat yang dipilih menjadi Ketua LP3KD itu pun baru akan diumumkan, Minggu (13/11/2022).
“Nanti saya yang akan membacakan siapa Ketua LP3KD Kalteng berdasarkan pilihan Bapa Uskup. Jadi, peserta Musda tidak perlu cemas. Tunggu saja, pasti ada,” ujar Pastor Patrisius.

Pengurus LP3KD Harus Selalu Koordinasi dengan Pemerintah
Sedangkan pada saat membuka Musda, perwakilan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) Toni Pardosi mengingatkan bahwa keberadaan dan pembentukan LP3KD di Provinsi Kalimantan Tengah, merupakan salah satu cara dan wadah pengkaderan umat Katolik dalam mengenal dan memahami berbagai urusan pemerintahan.
Untuk itulah kata Toni, pengurus dan anggota LP3KD harus selalu berkoordinasi dengan pemerintah di wilayahnya masing-masing.
“Dampak positif lainnya, pengurus dan anggota LP3KD Kalteng pun menjadi terbiasa berhadapan dengan pemerintah. Bahkan semakin memahami seperti apa pemerintahan itu dikelola,” katanya.
Dari keberadaan dan aktivitas yang dibiasakan itu, lanjut dia, membuat Gereja Katolik secara alami semakin dekat dengan pemerintah melalui umatnya di LP3KD. Dengan begitu, apa yang menjadi cita-cita Gereja Katolik dalam membentuk LP3KD bisa terwujud.
“Jadi, perlu dipahami bahwa LP3KN hingga LP3KD di seluruh Indonesia dibentuk bukan untuk sekedar ikut-ikutan. Ada cita-cita besar yang diharapkan dari hadirnya LP3KN dan LP3KD ini,” tambah Toni. (srs)
Discussion about this post