KALAMANTHANA, Muara Teweh – Wakil Ketua II DPRD sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Barito Utara (Barut), Sastra Jaya, mendukung langkah pemerintah untuk tetap menyediakan tunjangan daerah dan menaikkan Honor guru non ASN, Rabu (14/12/2022).
Menurut Sastra, langkah ini amat tepat dan anggota dewan termasik dirinya sudah menyetujui saat pembahasan RAPBD 2023.
“Anggaran kita sedang membaik, karena ada limpahan dana bagi hasil sekitar Rp700 miliar. Wajar pemerintah memperhatikan kesejahteraan para guru, ” kata politikus PDI Perjuangan ini.
Sastra mencontohkan, saat Jepang baru kalah dalam perang dunia II, pemerintahnya lebih dahuludl menanyakan dan,mendata berapa orang guru tersisa, buka hal lain.
“Itu menunjukkan berapa penting dan vitalnya peran guru. Kita selayaknya memberikan apresiasi lebih kepada para guru, supaya kesinambungan dunia pendidikan tetap terjamin, ” ujar putera Dayak asli Barut ini.
Seperti diwartakan sebelumnya, memasuki akhir masa jabatannya sekaligus bertepatan peringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional, Bupati Barito Utara (Barut), Nadalsyah, memberikan kado spesial kepada ribuan guru di daerah ini, Senin (12/12/2022).
Nadalsyah menegaskan, tunjangan daerah (tunda) tetap diberikan kepada para PNS guru. Sedangkan bagi para guru honorer, mendapatkan kenaikan honor Ro250.000 dari R750.000 menjadi Rp1. 000.000 per bulan.
“Semula tunjangan sertifikasi daerah bagi para guru akan dihapus. Saya minta kepada bagian keuangan jangan dihapus. Bahkan ditingkatkan. Ini merupakan kebijakan Pemkab Barut,” kata Nadalsyah di hadapan ribuan guru di Muara Teweh, Senin siang.
Sebagai konsekuensi hak para guru telah dipenuhi, Nadalsyah meminta, setidaknya sampai 3 kali dia mengulangi, agar para guru kian disiplin mengajar.
“Hak sudah dipenuhi, kewajiban ditingkatkan. Kita harap dengan tulus ikhlas mendidik. Nasib generasi penerus ditangan para guru untuk membangun Barut yang lebih baik, ” ujar Nadalsyah.
Sekda Barut, Muhlis, ketika dikonfirmasi mengenai besaran dana untuk tunjangan daerah dan kenaikan honor guru non PNS, pihaknya sudah membahas dalam Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan disetujui bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD. “Angkanya ada di Disdik, ” kata Muhlis kepada Kalamanthana, Senin siang.
Kepala Disdik Kabupaten Barut, Ardian, mengatakan total, anggaran untuk kesejahteraan para guru bisa dicek dalam mata anggaran dinas. “Total ada sekitar 4.000 ribu yang ditangani Pemkab Barut, ” sebut Ardian, Senin siang.
Dia menambahkan, perhatian besar ditunjukkan oleh bupati Barut berkaitan tunjangan daerah PNS gurh dan honor bagi para guru honorer.
“Kami menunggu sampai pak bupati datang. Sebenarnya HUT je-77 PGRI pada tan 25 November 2022. Kita tahu kondisi pak bupati, sehingga baru hari ini terlaksana, ” tukas Ardian lagi.
Salah seorang PNS guru, Yanti, dihubungi media ini, Senin siang, mengatakan besar tunjangan PNS guru tergantung pangkat masing masing. Misalnya saat ini guru golongan III menerima Rp1.410.000.(Melkianus He)
Discussion about this post