KALAMANTHANA, Palangka Raya – Memasuki tahun politik/pesta demokrasi, para tokoh agama, organisasi keagamaan dan umat Katolik dituntut menjadi agen kerukunan, persaudaraan, kedamaian dan persatuan bangsa tidak ada politisasi agama.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Kalteng dalam sambutannya yang disampaikan Kepala TU Kanwil Kemenag Kalteng, pada acara Dialog Internal Kerukunan dan Moderasi Umat Katolik se- Kalteng di Palangka Raya, Senin (17/4/2023).
Tuaini menegaskan bahwa ideologi negara Indonesia Pancasila sangat menekankan terciptanya kerukunan antar umat beragama.
“Karena itu kita diharapkan mampu menyandingkan secara harmoni bagaimana cara beragama dan sekaligus bernegara. Ancaman terbesar yang dapat memecah belah kita sebagai sebuah bangsa adalah sikap intoleran, radikalisme dan konflik berlatar belakang agama apalagi disertai dengan aksi-aksi kekerasan,” kata Tuaini.
Kementerian Agama terus berupaya mensinergikan kebijakan pembangunan di bidang agama, karena itu Dialog Kerukunan dan Moderasi Beragama salah satu program prioritas Menteri Agama.
Untuk diketahui, dalam tradisi Katolik, moderasi beragama menjadi cara pandang untuk menengahi extremitas tafsir ajaran Katolik yang dipahami oleh sebagian umatnya. Salah satu kiat untuk memperkuat moderasi beragama adalah melakukan interaksi semaksimal mungkin antara agama yang satu dengan agama lain, aliran satu dengan aliran lain.
Pengertian moderasi beragama dapat dipahami sebagai cara pandang, sikap dan perilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil dan tidak ekstrim dalam kehidupan beragama.
Dalam kegiatan Dialog Kerukunan dan Moderasi Umat Katolik yang dilaksanakan Bimas Katolik Kemenag Kalteng menghadirkan narasumber yang memberikan materi serta pencerahan bagi Umat yakni Pastor Yohanes Marharsono, MSF, Sekretaris Uskup Palangka Raya dan materi terkait moderasi Katolik oleh Josef Dudi, M.SI, selaku Tokoh Umat Katolik Keuskupan Palangka Raya.
Dialog Kerukunan dan Moderasi Umat Katolik yang digelar Bimas Katolik Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Tengah ini dilaksanakan selama 1 hari dan diikuti oleh 100 peserta.
Masing-masing utusan dari Paroki Katedral Santa Maria Palangka, Paroki Yesus Gembala Baik dan Paroki Maria Bunda Karmel Kasongan, Kabupaten Katingan. (bs).
Discussion about this post