KALAMANTHANA, Palangka Raya – Peredaran dan konsumsi rokok saat ini tampaknya sulit terpantau, dan hal ini memunculkan keprihatinan khususnya terhadap peningkatan jumlah perokok, termasuk kalangan pelajar di bawah umur.
Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Susi Idawati meminta pemerintah tetap waspada dan tidak mengabaikan masalah penggunaan rokok khusunnya pelajar dan anak di bawah umur.
Susi membeberkan, setiap tahun angka perokok di Kota Palangka Raya terus meningkat secara signifikan. Situasi ini juga dimanfaatkan produsen rokok yang menghasilkan beragam merek rokok yang beredar bebas di pasaran.
“Dalam menghadapi situasi ini, sangat penting untuk memberikan perlindungan pada anak-anak kita, karena mereka adalah generasi penerus pembangunan yang sangat berharga,” tukasnya.
Rokok seringkali menjadi awal mula timbulnya perilaku negatif remaja atau pergaulan yang tidak sehat. Oleh karena itu, generasi muda perlu dijaga dan dihindarkan dari dampak merugikan.
Penggunaan rokok pada pelajar dapat memiliki dampak negatif serius, seperti merusak kesehatan fisik dan mental, mengganggu konsentrasi belajar, serta meningkatkan risiko adiksi.
Sementara perokok dapat menimbulkan penyakit seperti, penurunan fungsi paru-paru, risiko penyakit jantung, gangguan perkembangan otak, serta potensi ketergantungan pada nikotin.
Susi mengajak semua pihak agar mencegah anak anak tidak terpengaruh tidak terpengaruh oleh perilaku negatif yang bisa berdampak buruk pada masa depan mereka.
“Pemerintah sebaiknya melakukan inovasi untuk menekan jumlah perokok khusunya untuk anak-anak. Jika hal ini dibiarkan dampaknya akan semakin serius di masa depan,” tambahnya. (bs)
Discussion about this post