KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Pemerintah Desa Tumbang Mangkutup, Kecamatan Mantangai, Kapuas, Kalteng bersama Yayasan BOS Mawas menggelar sosialisasi Project CISU-CCAM di desa setempat, Selasa (22/8/2023).
Kegiatan sosialisasi yang berlangsung di aula kantor desa setempat dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Tumbang Mangkutup, Suriato didampangi pihak perwakilan dari Yayasan BOS Mawas, Dody dan Ether.
Kades Tumbang Mangkutup Suriato, mengatakan Project CISU-CCAM adalah salah satu program yang melakukan penggalian data ditingkat masyarakat terhadap pemahaman dan pengetahuan atas perubahan iklim.
“Jadi, project ini sendiri dilaksanakan oleh Yayasan BOS Mawas yang ada di Kalimantan Tengah. Sebelumnya juga sudah disosialisasikan dan hari ini tindaklanjutnya,” katanya disela kegiatan sosialisasi.
Suriato bilang sosialisasi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap perubahan iklim seperti mengapa sering terjadi banjir dan apa saja penyebabnya serta bagaimana cara pencegahan dan penanggulangannya.
Kemudian mengapa setiap tahun dimusim kemarau selalu terjadi kebakaran hutan dan lahan, apa yang menyebabkan dan bagaimana mencegahnya. Termasuk untuk memenuhi kebutuhan hidup apa saja aktivitas atau mata pencaharian di desa.
“Data dan responden kegiatan ini melibatkan sekitar 100 orang warga Desa Tumbang Mangkutup yang terdiri dari berbagai propesi, ada petani, nelayan, PNS, buruh dan lainnya,” beber Suriato.
Selaku Kades, Suriato pun berharap melalui kegiatan ini didapatkan data dan dapat ditampilkan melalui grafik tingkat bencana banjir dan Karhutla, juga dapat menganalisa apakah kegiatan aktivitas mata pencaharian warga.
“Kemudian sejauh mana dampak positif dan negatifnya atas kebakaran hutan dan lahan juga banjir yang selama ini jadi perhatian kita semua,” ujarnya.
Karena menurut Suriato data tersebut juga akan menjadi acuan dasar dalam menyusun rencana kerja Pemerintah Desa Tumbang Mangkutup untuk melakukan program pencegahan dan penanggulangan bencana khususnya di setempat.
Juga menjadi bagian prioritas untuk Pemdes Tumbang Mangkutup menjalin kemitraan dengan para pihak sehingga kedepannya terjalin sebuah program bersama.
Selanjutnya dari data tersebut juga dapat melihat mana kegiatan aktivitas yang berdampak resiko sehingga dapat dihimbau pada masyarakat.
“Masyarakat dapat kita imbau untuk mengurangi atau menghentikan kegiatan-kegiatan yang berdampak negatif dan dilarang oleh aturan pemerintah,” kata Suriato.
“Dan kita juga dapat bersama sama memikirkan program program peralihan mata pencaharian yang ramah lingkungan dan tidak bertentangan dengan hukum atau aturan yang ada,” pungkasnya. (irs)
Discussion about this post