KALAMANTHANA, Palangka Raya – Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kalteng, Kota Palangka Raya dengan Tingkat pengangguran tertinggi presentasenya sekitar 5,13 persen.
Tingginya angka pengangguran di Kota Palangka Raya salah satu yang menjadi pemicunya adalah, karena banyak pencari kerja yang bermigrasi ke kota besar seperti Palangka Raya.
Anggota DPRD Kota Palangka Raya Ruselita mengaku cukup khawatir dengan tingginya persentase tingkat pengangguran terbuka di Kota Palangka Raya. Dimana dia meminta hal tersebut mendapat perhatian dan penanganan serius dari pemerintah kota.
“Angka 5,13 persen itu cukup tinggi. Tentu ini merupakan PR besar bagi pemerintah. Bagaimana bisa memperkecil angka pengangguran,” kata Ruselita, Jumat, (12/07/2024)
Ruselita mengakui jika selama ini pemerintah kota memang telah cukup banyak melakukan terobosan untuk mengentaskan angka pengangguran.
“salah satunya yang kerap dilakukan adalah dengan membuka pelatihan kerja untuk masyarakat. Bahkan tidak ada pungutan biaya untuk dapat menarik minat masyarakat atau pencari kerja,”ujarnya.
Menurut Ruselita, pelatihan yang dibuka pemerintah tidak akan optimal jika tidak dibarengi dengan minat atau kemauan dari masyarakat itu sendiri.
“Harus ada kesadaran dari masyarakat yang perlu dibangun untuk mengikuti program pelatihan. Untuk itu membangun minat masyarakat ini yang tidak mudah, perlu kerja keras dari pemerintah,”ungkapnya.
Ruselita juga mengimbau sekaligus mendorong masyarakat untuk dapat mengambil kesempatan yang telah diberikan pemerintah dengan mengikuti program pelatihan. Apalagi pelatihan itu tidak dipungut biaya sama sekali.(Mit)
Discussion about this post