KALAMANTHANA, Sampit- Jajaran anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) kembali angkat suara soal peredaran narkoba di daerah tersebut. Hal ini disampaikan langsung oleh Riskon Fabiansyah yang belum lama ini dilantik menjadi anggota dewan di periode keduanya.
Menurutnya narkoba itu sendiri merupakan akar permasalahan terhadap regenerasi muda terkhususnya Kotim kedepannya. Selain merusak fisik narkoba juga dinilai sangat merusak mental bahkan psikologis kepada penggunanya.
“Sehingga kami menekankan, perlu adanya pengendalian terhadap hal tersebut, namun dalam hal ini kita tidak hanya mengharapkan aparat penegak hukum saja melainkan semua pihak, karena memerangi narkoba ini tidak bisa dilakukan oleh satu atau dua instansi saja, lebih kepada semua pihak harus terlibat aktif,” ungkapnya Rabu 21 Agustus 2024.
Bahkan legislator Partai Golkar ini menyebutkan, dari hasil kajian pihaknya selama berada di Komisi III beberapa waktu lalu, dampak peredaran narkoba ini justru menciptakan berbagai tindak kejahatan yang dapat dilakukan secara spontan oleh para penggunanya.
“Agak miris juga kami mendengar saat ini desa-desa di Kotim ini sudah cukup banyak yang tercemar oleh peredaran barang haram tersebut, dan sasarannya banyak anak muda yang terdampak, akhirnya mereka melakukan tindakan-tindakan melawan hukum hanya untuk patungan membeli barang tersebut, hal semacam ini harus kita cegah bersama,” timpalnya.
Tidak lupa Riskon juga mengimbau kepada para orang tua, tokoh-tokoh lintas agama, tokoh adat, tokoh masyarakat termasuk Pemdes, BPD dan keamanan desa Linmas harus turut terlibat dalam melakukan penindakan dilingkup desanya masing-masing.
“Maka dari itu keterlibatan semua pihak kami katakan sangat penting, kenapa, karena kita ketahui saat ini peredaran narkoba ini sudah termasuk parah menyentuh sampai ke desa-desa, mirisnya yang kena masyarakat kalangan bawah,” tandasnya.
Dia juga mendorong agar BNNK Kotim lebih gencar melakukan sosialisasi dampak bahaya menggunakan narkoba ini ke desa-desa dengan menggandeng ormas-ormas anti narkoba, termasuk melibatkan desa-desa yang ada.
“Kami sangat berharap agar BNN kita dapat menerangi narkoba ini, jadi semua instansi dapat berperan aktif, karena narkoba ini besar sekali dampak negatif yang di timbulkan,” tutupnya. (Darmo)
Discussion about this post