KALAMANTHANA, Palangka Raya – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DaldukKBP3APM) Kota Palangka Raya meluncurkan inisiatif baru yang bertujuan menurunkan angka stunting, dengan mengadakan program Gerakan Jumat Berbagi Si Heroes Stunting. Kepala Dinas, dr. Fitriyanto Leksono, menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen Pemerintah Kota Palangka Raya dalam mendukung penurunan prevalensi stunting.
Mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021, Indonesia menargetkan penurunan angka stunting dari 27,67% pada tahun 2019 menjadi 14% pada tahun 2024. Meskipun Provinsi Kalimantan Tengah menunjukkan tren penurunan yang positif—dari 41,3% pada 2013 menjadi 34% pada 2018—angka prevalensi stunting masih cukup tinggi, khususnya di Kota Palangka Raya.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), prevalensi stunting di Kalimantan Tengah pada 2019 tercatat sebesar 32,3%, dan meskipun ada penurunan pada 2021 menjadi 27,4%, pencapaian target nasional untuk 2024 yang sebesar 15,38% masih memerlukan upaya besar.
“Penurunan stunting membutuhkan strategi komprehensif yang dimulai dari pengawalan calon pengantin, perawatan ibu hamil dan pasca persalinan, hingga perhatian khusus pada 1.000 hari pertama kehidupan anak,” kata dr. Fitriyanto pada acara yang digelar pada Minggu, 15 Oktober 2023. Selain itu, pemenuhan gizi sepanjang siklus kehidupan serta peningkatan sanitasi dan kualitas air juga merupakan langkah penting dalam upaya ini.
Gerakan Jumat Berbagi Si Heroes Stunting yang digagas oleh DaldukKBP3APM Kota Palangka Raya bertujuan untuk menggalang donasi protein hewani bagi keluarga-keluarga yang berisiko stunting. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan pola makan yang lebih bergizi bagi anak-anak di wilayah tersebut.
“Ini adalah bukti komitmen bersama dari berbagai pihak, termasuk DaldukKBP3APM dan masyarakat Kota Palangka Raya, dalam mengurangi angka stunting. Semua ini untuk menjaga kesehatan generasi muda dan memastikan masa depan Indonesia yang lebih baik,” ungkap dr. Fitriyanto.
Dengan berbagai inovasi dan kerjasama yang terjalin, diharapkan Kota Palangka Raya dapat mencapai target penurunan angka stunting, sekaligus memberikan contoh bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan gizi buruk dan pertumbuhan anak. (bs)
Discussion about this post