KALAMANTHANA, Sampit – Sekretaris Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi menilai, potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perikanan sangat menjanjikan untuk program jangka panjang.
Menurutnya selain banyak diminati masyarakat sektor usaha bidang ini juga tergolong mudah untuk dilakukan oleh masyarakat yang awam sekalipun.
Namun demikian dia juga menyampaikan, berbagai kendala yang dihadapi oleh masyarakat terutama para Nelayan maupun pembudidaya ikan di daerah ini baik yang tergabung dalam kelompok maupun individu terus mengalami banyak kendala, baik itu soal Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi nelayan, minimnya dukungan fasilitasi, sampai pada market atau penjualan ikan itu sendiri.
“Kami kira kalau diberdayakan dan diperhatikan secara serius semua itu akan ada solusi yang tepat, tinggal kaji saja apa kendala masyarakat kita para nelayan maupun pembudidaya tambak, baik kelompok maupun individunnya, kami melihat kendalanya masih sama, sulitnya mendapatkan BBM, falsiltas pendukung sampai pada persoalan market,” ujarnya Jumat (15/11/2024).
Atas hal ini dia meminta pemerintah daerah melalui Dinas Perikanan, terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya, mereka yang membidangi hal tersebut. legislator PAN ini bahkan menekankan, perlu adanya evaluasi terhadap sistem program kerja dinas terkait agar tidak hanya membantu masyarakat melalui sumber-sumber bantuan yang bersifat formalitas.
“Banyak sekali masyarakat kita yang menjadi nelayan dengan hasil tangkapan yang luar biasa, lalu kemudian di ikuti hasil tambak, tetapi pertanyaannya apakah mereka sejahtera, apakah harga dipasaran stabil, apakah penjualannya mudah dengan harga yang sesuai dengan harapan mereka, nah ini yang harus kita pikirkan bersama seperti apa solusinya,” timpalnya.
Menurutnya langkah-langkah khusus perlu dilakukan, agar masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan maupun penambak ikan di daerah ini bisa benar-benar maju dan berkembang sesuai kebutuhan pada zamannya seperti sekarang ini.
“Apalagi sistem digitalisasi saat ini,tentunya memudahkan mereka melakukan penjualan, ini harusnya ada upaya jemput bola dari instansi terkait, jangan hanya soal bantu bibit ikan atau hal yang hanya bersifat tidak permanen, bantu marketnya itu yang paling penting, agar ada intervensi harga bagi para pengepul,supaya tidak semena-mena menaruh harga,” tutupnya. (Darmo)