KALAMANTHANA, Palangka Raya – Pesatnya perkembangan teknologi dan era digitalisasi mengancam keberlangsungan budaya lokal jika tidak diimbangi dengan upaya pelestarian yang serius.
Hal ini diungkapkan oleh anggota DPRD Palangka Raya, Jati Asmoro, yang menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda sejak dini.
“Kita harus mulai memikirkan cara agar budaya lokal tetap lestari meski teknologi terus berkembang pesat. Salah satu langkah efektif adalah menanamkan kecintaan terhadap budaya di lingkungan sekolah,” ujar Jati Asmoro Kemarin di Palangka Raya.
Ia menilai penerapan kearifan lokal dapat menjadi bagian dari pembelajaran formal di sekolah. Tidak hanya sebatas kegiatan di luar kelas, tetapi juga terintegrasi dalam kegiatan sehari-hari. Untuk itu, Jati mendorong pemerintah melalui dinas terkait agar menciptakan program-program yang mampu menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal.
“Nilai-nilai budaya harus ditanamkan sejak dini. Generasi muda adalah penerus yang akan melestarikan kebudayaan ini di masa depan,” tambahnya.
Jati mengaku khawatir jika langkah pelestarian ini tidak dilakukan secara serius, generasi muda akan semakin jauh dari kebudayaan asli mereka. Ia juga menyoroti pentingnya inovasi di bidang seni dan budaya agar lebih menarik bagi kalangan muda.
“Jangan sampai generasi muda Kalimantan Tengah justru tidak mengenal budaya lokalnya sendiri. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.
Jati berharap pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya dapat berkolaborasi menciptakan inovasi yang relevan di era digital. Langkah ini dinilai penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai budaya tetap hidup dan menjadi identitas generasi muda di tengah derasnya arus modernisasi. (Mit)
Discussion about this post