KALAMANTHANA, Palangka Raya – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bersama PT PLN (Persero) menyepakati langkah konkret untuk mempercepat elektrifikasi desa-desa terpencil di wilayah tersebut. Dengan target ambisius mencapai rasio desa berlistrik 100 persen pada tahun 2027, program ini diharapkan membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat pedesaan.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Tengah, Vent Christway, menyatakan bahwa akses listrik bukan hanya soal penerangan, tetapi fondasi bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Listrik akan membuka akses pendidikan malam hari, mendukung layanan kesehatan seperti penyimpanan vaksin, dan memampukan masyarakat untuk mengembangkan usaha kecil,” ujarnya dalam pertemuan koordinasi bersama PLN, Selasa (7/1/2025).
Senada dengan itu, Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Kelistrikan Kalimantan Selatan, Winardi, menekankan bahwa proyek kelistrikan ini adalah bentuk keadilan sosial. “Kami tidak ingin ada lagi anak-anak yang belajar dalam gelap atau ibu hamil yang kesulitan mendapatkan layanan kesehatan karena keterbatasan listrik,” tegasnya.
Dengan sinergi yang terjalin antara PLN dan Dinas ESDM, desa-desa yang sebelumnya terisolasi secara energi kini mulai merasakan manfaat nyata. Listrik menjadi pemicu munculnya warung-warung kecil, sentra kerajinan lokal, dan akses terhadap teknologi digital seperti internet, yang membuka jalan bagi pemberdayaan ekonomi berbasis desa. (sly)
Discussion about this post