KALAMANTHANA, Palangka Raya – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalteng menggelar rapat strategis membahas rancangan Surat Keputusan (SK) Gubernur terkait program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation Plus (REDD++) untuk Tahun 2025.
Rapat yang berlangsung di Aula DLH, Selasa (4/2/2025), menjadi langkah awal penting untuk merumuskan kebijakan konkret dalam pengurangan emisi dan pelestarian hutan di wilayah Kalteng.
Pertemuan dipimpin oleh Sekretaris Dinas, Noor Halim, mewakili Kepala DLH Joni Harta. Dalam arahannya, Noor Halim menyebutkan bahwa substansi rancangan SK telah mengalami sejumlah pembaruan berdasarkan masukan dari para peserta rapat.
Namun, pembahasan belum final dan masih memerlukan penyempurnaan lebih lanjut dalam pertemuan lanjutan.
“Kita ingin keputusan ini matang dan relevan, karena menyangkut arah kebijakan lingkungan daerah ke depan, khususnya dalam kontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim,” jelas Noor Halim.
Program REDD++ bertujuan untuk mengurangi emisi karbon akibat deforestasi dan degradasi hutan, serta mendukung pengelolaan hutan secara berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat lokal. Kalimantan Tengah, sebagai salah satu provinsi dengan cakupan hutan luas, memiliki peran strategis dalam pelaksanaan inisiatif global ini.
Dalam rapat tersebut juga ditegaskan pentingnya sinergi lintas sektor—baik antara pemerintah, masyarakat, akademisi, maupun lembaga mitra—agar implementasi kebijakan berjalan efektif.
Langkah ini dinilai vital untuk memastikan perlindungan hutan tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga berdampak langsung terhadap pengurangan emisi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
“Melalui rancangan SK ini, kita ingin REDD++ menjadi program yang konkret, terukur, dan partisipatif. Tidak hanya sekadar dokumen kebijakan, tetapi menjadi pedoman operasional di lapangan,” tambah Noor Halim.
Rapat ini dihadiri oleh perwakilan akademisi, pejabat DLH, serta berbagai pemangku kepentingan lain yang terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan di Kalimantan Tengah. (sly)
Discussion about this post