KALAMANTHANA, Bengkulu – Pesta malam berujung maut. Dua warga tewas terbunuh dalam pesta yang diwarnai house music itu.
Peristiwa itulah yang kini diusut aparat Polres Rejang Lebong, Bengkulu. Dua warga meninggal dunia setelah terbunuh di lokasi kegiatan pesta malam yang digelar warga setempat.
Kepala Seksi Humas Polres Rejang Lebong AKP Sinar Simanjuntak di Rejang Lebong, mengatakan dua orang korban dalam peristiwa itu adalah Fadli Muzaki (19) warga Desa Bandung Marga, Kecamatan Bermani Ulu, dan Reiliando (24) warga Kelurahan Pelabuhan Baru, Kecamatan Curup Tengah.
Kedua warga ini menjadi korban pembunuhan saat berada di lokasi pesta malam dengan hiburan musik house music yang digelar warga Desa Bandung Marga, Kecamatan Bermani Ulu, Rejang Lebong, pada Minggu (16/2) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB.
“Dari kejadian itu, korban Fadli Muzaki dan Reiliando alias Aldo ditemukan pada lokasi yang berbeda, namun berawal dari adanya pesta malam dengan lokasi yang sama. Saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan petugas Reskrim Polres Rejang Lebong dan Polsek Bermani Ulu untuk menangkap pelakunya,” kata dia.
Dia menjelaskan kasus pembunuhan kedua warga ini diketahui setelah petugas piket Polsek Bermani Ulu pada Minggu (16/2) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB mendapat laporan dugaan kasus penganiayaan yang menyebabkan korbannya meninggal dunia, dengan tempat kejadian perkara (TKP) di pinggir jalan depan kegiatan pesta malam di Desa Bandung Marga.
Korban pertama yang meninggal dunia dalam kejadian ini, kata dia, adalah Fadli Muzaki.
Kendati sempat dibawa oleh rekannya ke Puskesmas Bangun Jaya, namun nyawanya tidak tertolong lagi. Korban meninggal dunia akibat mengalami luka tusuk di bagian punggung sebelah kanan.
“Menurut keterangan Firza, teman korban sempat memberitahunya jika kena tusuk saat berada di atas panggung. Korban saat meninggalkan lokasi sudah tidak sanggup lagi berjalan, sehingga dibawa saksi ke Puskesmas Bangun Jaya,” ujarnya.
Sementara itu kasus pembunuhan kedua terjadi sekitar pukul 01.30 WIB, dengan korbannya atas nama Reiliando alias Aldo (24) warga Kelurahan Pelabuhan Baru, Kecamatan Curup Tengah.
“Korban Reiliando alias Aldo meninggal akibat luka tusukan di bagian leher sebelah kanan sebanyak satu liang,” kata dia.
Menurut dia, korban atas nama Aldo meninggal dunia di dalam mobil pikap warna hitam miliknya dengan nomor polisi BD 9247 CV.
Mobil korban ini dalam kondisi rusak akibat menabrak kendaraan lain saat berupaya pulang karena di lokasi pesta terjadi keributan.
Saat itu korban yang bertindak sebagai sopir sedangkan isterinya duduk di samping dan empat orang temannya naik di bak belakang.
Ketika lewat di lokasi pesta mobil mereka dihadang enam orang dan langsung melakukan pemukulan dengan kayu balok di bagian kaca sebelah kanan sopir.
“Korban ini terus melajukan mobilnya dan dikejar orang tidak dikenal menggunakan delapan kendaraan sepeda motor,” katanya.
“Tetapi sekitar 500 meter lari mobil korban menabrak mobil yang terparkir di depan rumah, setelah empat temannya berlari masuk ke dalam jurang untuk menyelamatkan diri. Sedangkan korban bersama isterinya dua temannya tinggal di dalam mobil,” ujar dia.
Setelah kejadian ini istri korban meminta pertolongan kepada masyarakat untuk membawa korban ke RS As Salam Curup, tetapi dalam perjalanan dinyatakan sudah meninggal dunia
Kejadian tindak pidana tersebut terjadi akibat adanya pesta malam yang berlangsung hingga larut malam dengan menggunakan music remix. Kemudian banyak pemuda yang menghadiri pesta itu dalam pengaruh minuman keras sehingga tidak terkontrol. (*)
Discussion about this post