KALAMANTHANA, Palangka Raya – Menjelang bulan suci Ramadan dan perayaan Idulfitri 2025, Bank Indonesia (BI) mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap peredaran uang palsu yang kerap meningkat di masa-masa tingginya aktivitas ekonomi.
Imbauan ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Tengah, Yuliansah Andrias, saat menghadiri Rapat Koordinasi High Level Meeting di Aula Peteng Karuhei I, Kantor Wali Kota Palangka Raya, Selasa (25/2/2024).
Yuliansah menjelaskan bahwa tingginya transaksi keuangan saat Ramadan dan Lebaran sering dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan uang palsu. Hal ini menjadi ancaman nyata yang bisa merugikan masyarakat.
“Bank Indonesia menekankan pentingnya kehati-hatian saat menerima uang, terutama dalam jumlah besar dan dari sumber yang tidak jelas,” ujar Yuliansah.
BI mengimbau masyarakat untuk memeriksa keaslian uang menggunakan cara 3D: Dilihat, Diraba, Diterawang, termasuk memerhatikan watermark, benang pengaman, dan tinta khusus yang berubah warna saat dilihat dari sudut tertentu.
Guna memperkuat pencegahan, BI akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memperketat pengawasan di lapangan dan melakukan penindakan tegas terhadap pelaku peredaran uang palsu. (Mit)
Discussion about this post