KALAMANTHANA, Penajam – Banjir, dalam skala yang tak terlalu tinggi, mengepung Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Banjir yang terjadi sejak subuh pada Jumat 7 Maret 2025, melanda tiga kelurahan di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara. Ketiganya yakni Kelurahan Penajam, Nenang, dan Buluminung.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara menyebutkan pihaknya menerima laporan banjir itu sekitar pukul 04.32 Wita. Saat itu, banjir sudah berlangsung sekitar 30 menit.
Penyebab banjir diduga karena hujan dengan intensitas yang cukup tinggi pada Kamis 6 Maret 2025 malam. Hujan melanda Kecamatan Penajam mulai pukul 21.00 Wita sampai Jumat pukul 06.00 Wita.
Turunnya hujan dalam waktu relatif lama, sebenarnya sudah diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Dalam peringatan dininya, BMKG memprakirakan hujan sedang sampai lebat bisa terjadi dari pukul 20.44 Wita hingga 06.34 Wita.
Akibat hujan yang berlangsung lama, air sungai dan drainase pun meluap. Hal itu berdampak pada naiknya tinggi muka air pada perumahan warga yang berada di wilayah rendah, apalagi di bantaran sungai.
BPBD Penajam Paser Utara mencatat banjir terjadi di dua RT di Kelurahan Penajam, tiga RT di Kelurahan Nenang, dan satu RT di Kelurahan Buluminung.
Di halaman rumah warga, ketinggian air bervariasi, mulai dari 40 cm hingga 80 cm. Sedangkan air yang masuk ke rumah sebagian warga ada yang mencapai ketinggian 30 cm.
Dalam catatan BPBD Penajam Paser Utara, di Kelurahan Penajam terdapat dua rumah warga yang terdampak. Keduanya berlokasi di RT 22 dan RT 23.
Di Kelurahan Nenang, di RT 10, terdapat tiga rumah yang ditempati tiga kepala keluarga, terendam banjir. Selain itu, satu bangunan peternakan jangkrik juga jadi korban. Begitu pula di RT 11, ada empat rumah warga yang terendam.
Sementara tiga rumah warga lainnya di Kelurahan Buluminung, juga ikut terendam banjir.
“Saat ini, kondisi ketinggian air di wilayah terdampak cenderung surut,” tambah laporan BPBD Penajam Paser Utara. (*)
Discussion about this post