KALAMANTHANA, Palangka Raya — Sekretaris Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Rana Muthia Oktari, mengajak para orang tua untuk lebih aktif memantau tumbuh kembang anak dengan rutin membawa mereka ke posyandu. Menurutnya, setiap anak memiliki kondisi kesehatan dan perkembangan yang berbeda, sehingga pemantauan berkala sangat penting untuk mencegah masalah gizi maupun stunting.
“Kalau kita punya anak, kita harus tahu cara mengatur berat badannya. Kalau beratnya kurang, tanyakan ke kader posyandu makanan apa yang cocok. Begitu juga jika berlebih,” ujar Rana, Sabtu (8/3/2025).
Rana menyoroti rendahnya kesadaran sebagian orang tua terhadap kondisi kesehatan anaknya. Dalam hal ini, kader posyandu menjadi garda terdepan dalam memberikan edukasi dan pendampingan gizi kepada keluarga.
Ia juga menekankan bahwa pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, bahkan dimulai dari masa kehamilan. Nutrisi yang cukup bagi ibu hamil seperti asam folat, vitamin D, magnesium, dan vitamin K, sangat menentukan kualitas kesehatan janin dan pertumbuhan bayi kelak.
“Ibu hamil perlu kontrol rutin dan pastikan kebutuhan nutrisinya tercukupi sejak awal. Pencegahan stunting tidak bisa dimulai saat anak sudah SD, harus dari dalam kandungan,” jelas Rana.
Legislator dari Fraksi NasDem itu juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan potensi lokal, seperti ikan air tawar yang mudah didapat di Kalimantan Tengah, sebagai sumber protein bergizi tinggi. Ikan seperti nila, patin, lais, dan baung disebutnya sebagai alternatif lebih sehat dibanding makanan cepat saji atau ayam broiler.
“Konsumsi ikan lokal sangat dianjurkan, karena kandungan proteinnya bagus untuk anak dan ibu hamil. Kita tinggal manfaatkan potensi alam yang kita miliki,” tambahnya.
Dengan pola asuh yang lebih sadar gizi serta dukungan dari fasilitas pelayanan seperti posyandu, Rana berharap kasus gizi buruk dan stunting di Palangka Raya bisa dicegah secara efektif dan berkelanjutan.
(Mit).
Discussion about this post