KALAMANTHANA, Palangka Rayau — Masalah drainase dan kekeringan di kawasan Muara Sebangau menjadi perhatian utama dalam kegiatan reses Anggota DPRD Kota Palangka Raya Daerah Pemilihan (Dapil) III yang digelar di Kelurahan Kereng Bangkirai. Dua isu tersebut dianggap krusial oleh warga dan diharapkan segera mendapat tindak lanjut dari pemerintah kota.
Keluhan warga disampaikan melalui Ketua RT/RW dan pihak kelurahan dalam forum reses yang difokuskan pada penyerapan aspirasi masyarakat secara langsung. Genangan air saat musim hujan dan dangkalnya muara menjadi dua masalah yang kerap mengganggu aktivitas warga.
Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Arif M. Norkim, menyatakan bahwa warga berharap Pemko dan DPRD dapat mengawal dan merealisasikan usulan-usulan prioritas yang telah disampaikan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) mulai dari tingkat kelurahan hingga kota.
“Khususnya genangan air di depan salah satu gereja yang sangat mengganggu aktivitas. Pembangunan drainase permanen menjadi solusi mendesak,” ujar Arif usai kegiatan reses, Rabu (16/4).
Arif juga menyoroti dampak kekeringan di Muara Sebangau yang terjadi saat musim kemarau. Ia menyebut kondisi tersebut tak hanya mempengaruhi lingkungan, tetapi juga menghambat sektor perikanan dan pariwisata air yang berkembang di wilayah tersebut.
“Normalisasi atau pengerukan muara sangat penting agar tidak terjadi pendangkalan. Ini menyangkut mata pencaharian warga sekaligus potensi pariwisata yang bisa dikembangkan,” jelas politisi Partai Amanat Nasional itu.
Arif menegaskan komitmennya untuk mengawal hasil-hasil Musrenbang agar tidak sekadar menjadi catatan di atas kertas. Ia mendorong sinergi antara masyarakat, perangkat daerah, dan legislatif demi terwujudnya program pembangunan yang berpihak pada kebutuhan warga.
(Mit).
Discussion about this post