KALAMANTHANA, Palangka Raya — Warga di Jalan Temanggung Tilung III, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, melakukan aksi unik namun menyiratkan protes keras. Mereka menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak dan tergenang air, sebagai sindiran terhadap lambannya respons pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur tersebut.
Jalan berlubang yang dipenuhi air itu telah lama dikeluhkan warga karena menghambat aktivitas dan membahayakan pengguna jalan, terutama saat malam hari dan musim hujan. Namun, hingga kini belum ada tindakan nyata dari pemerintah untuk memperbaikinya.
“Ini bentuk kekecewaan kami. Sudah sering dilaporkan, tapi belum juga diperbaiki. Mungkin dengan menanam pisang, ada perhatian dari pemerintah,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Aksi tersebut viral di media sosial dan memicu perhatian publik serta kalangan legislatif. Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Noorkhalis Ridha, menilai protes tersebut adalah bentuk aspirasi warga yang harus dihargai dan ditindaklanjuti.
“Saya memahami aksi ini sebagai ekspresi kekecewaan. Kalau jalan sudah lama rusak dan belum diperbaiki, wajar jika warga bertindak seperti itu,” kata Noorkhalis saat dimintai tanggapan, Sabtu (19/4/2025).
Noorkhalis menegaskan bahwa pihaknya akan mendorong Pemerintah Kota Palangka Raya untuk segera melakukan perbaikan. Ia menilai, infrastruktur jalan yang rusak tak hanya menghambat mobilitas, tetapi juga mengancam keselamatan warga.
“Pemko harus cepat merespons. Keselamatan dan kenyamanan warga adalah prioritas. Jangan tunggu viral dulu baru bertindak,” tegasnya.
Meski mengkritisi keterlambatan, Noorkhalis tetap mengapresiasi langkah-langkah Pemko yang selama ini telah dilakukan dalam peningkatan infrastruktur. Namun ia menekankan, perbaikan harus merata dan tanggap terhadap keluhan warga.(Mit).
Discussion about this post