KALAMANTHANA, Palangka Raya – Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparbudpora) Kota Palangka Raya, Hj. Iin Hendrayati Idris, turut hadir dalam Lomba Keterampilan Tradisional Menjawet Uwei yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025.
Kehadiran tersebut merupakan bentuk dukungan nyata terhadap pelestarian budaya lokal, khususnya keterampilan anyaman rotan yang kini kian langka di kalangan generasi muda.
Dalam kesempatan itu, Hj. Iin mengungkapkan bahwa pihaknya juga mengirimkan satu orang peserta untuk ikut serta dalam lomba tersebut. Ia menilai kegiatan ini sangat penting dalam menjaga eksistensi tradisi menjawet uwei yang mulai terlupakan.
“Kami sangat mengapresiasi lomba ini karena keterampilan menjawet sudah hampir tidak memiliki generasi penerus. Rata-rata pesertanya adalah ibu-ibu yang sudah berpengalaman,” ujarnya kepada awak media, Selasa (20/5/2025).
Hj. Iin juga menyoroti rendahnya minat generasi muda terhadap menjawet. Menurutnya, hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam pelestarian budaya.
Baca Juga: Palangka Raya dan Katingan Juara Lomba Olahraga Tradisonal ‘Besei Kambe’
“Anak-anak muda sekarang jarang yang bisa menjawet, padahal ini warisan budaya yang sangat berharga. Mudah-mudahan melalui lomba seperti ini, generasi muda terinspirasi untuk belajar dan melanjutkan tradisi ini,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa lomba menjawet uwei bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga sarana edukasi dan promosi budaya lokal. Ia berharap kegiatan semacam ini dapat mendorong pemerintah daerah lain serta institusi pendidikan untuk mengintegrasikan keterampilan tradisional ke dalam kegiatan ekstrakurikuler atau pelatihan khusus.
“Kalimantan Tengah ini terkenal dengan anyaman rotannya. Harapannya, kegiatan seperti ini terus berlanjut agar tradisi kita, hasil karya UMKM kita, tidak punah begitu saja,” tegasnya.
Dengan dukungan dari Disparbudpora dan penyelenggaraan lomba di FBIM 2025, semangat pelestarian budaya lokal diharapkan semakin menguat. Menjawet uwei tidak hanya sebuah keterampilan tangan, tetapi juga cerminan identitas budaya Dayak yang perlu dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. (mit)
Discussion about this post