Dalam upaya mendukung transformasi digital UMKM di Indonesia, Sribu, platform yang menghubungkan bisnis dengan jasa freelancer profesional, meluncurkan program bertajuk STECU – Satu Setengah Juta Cuy.
Melalui inisiatif ini, Sribu.com menyediakan layanan branding gratis senilai Rp1.500.000 bagi UMKM yang ingin meningkatkan tampilan merek dan tampil lebih profesional di era digital.
“Transformasi Digital UMKM di era digital ini kita harus mendorong transformasi UMKM menuju ekosistem digital agar mereka semua mampu bersaing di pasar global.” ujar Maman Abdurrahman, Menteri UMKM.
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, hingga Juli 2024, terdapat sekitar 25,5 juta UMKM yang telah bertransformasi ke ekosistem digital, dari total lebih dari 65 juta unit usaha di Indonesia. Namun, banyak di antaranya masih menghadapi tantangan dalam membangun identitas merek yang kuat dan konsisten.
#SribuinAja: Saatnya UMKM Upgrade Wajah Bisnisnya
Dalam kampanye ini, Sribu mencari UMKM dengan cerita paling jujur, paling butuh “diselamatkan” dari logo seadanya atau konten yang tidak mencerminkan kualitas produk. UMKM yang terpilih akan mendapat layanan kreatif dari freelancer profesional Sribu, mulai dari pembuatan logo, desain media sosial, hingga layanan pemasaran lainnya.
“Melalui STECU, kami ingin membantu UMKM untuk tampil lebih profesional dan meningkatkan daya saing mereka.” ujan Ryan.
Program ini terbuka bagi seluruh UMKM di Indonesia hingga 29 Mei 2025 dan informasi lengkapnya dapat diakses melalui media sosial Instagram @sribu.
UMKM Digital Butuh Lebih dari Sekadar “Online”
Menurut data BCG, UMKM yang menjalankan digitalisasi secara serius memiliki potensi peningkatan pendapatan 1,1x lipat dan akses pasar lebih luas. Namun, hanya 39,7% dari total 64 juta UMKM yang benar-benar terhubung dengan ekosistem digital. Di sinilah Sribu hadir: sebagai penghubung antara UMKM dan tenaga kreatif andal.
“Sribu sudah bantu lebih dari 50.000 bisnis UMKM dan ingin bantu ribuan bisnis lainnya. Kitapercaya bahwa setiap UMKM berhak punya identitas brand dan pemasaran yang kuat,” tambah Ryan.
Discussion about this post