KALAMANTHANA, Palangka Raya – Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran menegaskan kalau dirinya adalah gubernur semua masyarakat Kalimantan Tengah.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Agustiar saat press release capaian Program 100 Hari Kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng di Istana Isen Mulang Palangka Raya, Senin (2/6/2025).
“Saya bukan gubernur dari partai tertentu, agama tertentu, atau suku tertentu. Saya adalah gubernur untuk seluruh masyarakat Kalimantan Tengah,” kata dia.
Gubernur mengatakan tidak tidak ingin ada kecemburuan sosial. Anak-anak di pedalaman harus bisa sekolah, kuliah, dan berobat seperti mereka yang tinggal di kota.
Pembangunan Kalimantan Tengah akan dilakukan secara merata dan berkeadilan melalui skema anggaran yang terstruktur, yaitu 250-500 juta per desa serta 150-175 miliar per kabupaten / kota.
Dana tersebut disalurkan dalam bentuk program pembangunan, bukan dalam bentuk tunai.
Gubernur mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergotong-royong dan aktif mengawal jalannya pembangunan di Kalimantan Tengah.
Ia menegaskan bahwa Program 100 Hari Kerja ini bukanlah tujuan akhir, melainkan langkah awal dari periode kepemimpinan yang akan berlangsung selama 4 tahun 8 bulan ke depan.
Meski sempat tertunda akibat libur akhir pekan dan kunjungan Ketua Fraksi DPR RI, peluncuran capaian tetap digelar sebagai bentuk pertanggungjawaban publik.
Gubernur menekankan pentingnya partisipasi mahasiswa, masyarakat, dan DPR dalam mengawal serta mengingatkan jalannya program, demi pemerataan pembangunan hingga ke pelosok.
Menutup sambutannya, Gubernur mengajak semua pihak termasuk media untuk bersama-sama mengawal dan menyukseskan program-program menuju Indonesia Emas 2045.
Acara ditutup dengan penayangan video capaian program selama 100 hari pertama masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur.
Dalam pemaparan tersebut tercatat sejumlah capaian signifikan, antara lain program Makan Bergizi Gratis untuk siswa, pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan.
Pencetakan ribuan hektar sawah baru, berfungsinya infrastruktur strategis seperti jalan Palangka Raya–Kuala Kurun yang secara signifikan memangkas waktu tempuh, serta perluasan akses listrik dan internet untuk menjangkau daerah-daerah terpencil.
Di sektor pendidikan dan kesehatan, Pemprov Kalteng menggulirkan program kuliah gratis bagi ribuan mahasiswa dan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat.
Sementara di bidang sosial dan ekonomi tersedia subsidi ikan, paket sembako murah, serta pendataan bantuan untuk pelaku usaha perikanan.
Penataan birokrasi turut menjadi perhatian dengan efisiensi anggaran mencapai 162,71% dari target, pelantikan pejabat, serta penyerahan SK PPPK yang sesuai dengan jadwal.
Dalam hal penanggulangan bencana, seluruh kejadian kebakaran hutan dan banjir telah tertangani dengan baik, didukung teknologi deteksi dini serta keberadaan pos-pos lapangan.
Rata-rata capaian program mencapai 116,17%, mencerminkan keberhasilan kerja nyata dan komitmen Pemprov Kalteng dalam membangun kesejahteraan masyarakat.
Wakil Gubernur, H. Edy Pratowo menambahkan bahwa pencapaian ini adalah pondasi awal dalam mewujudkan visi dan misi Kalteng Berkah 2025–2030.
Sejak awal menjabat, Gubernur menekankan pentingnya target nyata dalam tiga bulan pertama. Wagub juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten / kota, termasuk dalam penguatan desa melalui anggaran pembangunan.
Pemerintah daerah memberikan respons positif terhadap program ini sebagai wujud komitmen membangun wilayah dari pinggiran secara berkelanjutan.
Pengelolaan sumber daya alam menjadi prioritas strategis guna memastikan manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat Kalimantan Tengah.
Sejumlah proyek prioritas, seperti pendalaman alur Kapuas–Murung dan pembangunan Bendungan Muara Juloi, telah dirancang untuk mendukung percepatan pembangunan daerah.
Selain itu, Pemerintah Provinsi membuka ruang kolaborasi melalui skema kerja sama business-to-business (B-to-B) sebagai alternatif pembiayaan pembangunan yang lebih partisipatif dan berkelanjutan.
Wagub juga menekankan bahwa Gubernur sangat terbuka terhadap kritik sebagai bagian dari proses perbaikan dan penguatan kinerja.
“Kritik itu adalah vitamin untuk terus berbuat lebih baik bagi masyarakat Kalimantan Tengah,” ungkap Wakil Gubernur. (mit)
Discussion about this post