KALAMANTHANA, Sampit – Wakil Ketua I DPRD Kotim, Rudianur, menyoroti pentingnya pemantauan dan pengawasan yang lebih ketat terhadap penyaluran pupuk subsidi di daerah tersebut. Pernyataan tersebut dikeluarkan dengan tujuan memastikan bahwa pupuk subsidi benar-benar diterima oleh petani yang membutuhkannya dan untuk mencegah penyalahgunaan dana.
“Kami meminta pemerintah melalui instansi terkait untuk melakukan pemantauan dan pengawasan yang ketat terhadap penyaluran pupuk subsidi tersebut,” ujarnya Kamis, 15 Juni 2023.
Rudianur menekankan bahwa pupuk subsidi merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan mendukung sektor pertanian di Kabupaten Kotim. Namun, terdapat beberapa laporan dan indikasi bahwa pupuk subsidi tidak selalu diterima oleh petani yang seharusnya, melainkan dialihkan kepada pihak lain.
“Kami sangat prihatin melihat adanya laporan dan indikasi bahwa pupuk subsidi ini tidak tepat sasaran. Ada petani yang masih kesulitan mendapatkan pupuk tersebut, sedangkan ada pihak-pihak yang seharusnya tidak berhak menerimanya malah mendapatkannya,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa pemantauan dan pengawasan yang lebih ketat harus dilakukan untuk memastikan bahwa pupuk subsidi benar-benar sampai kepada petani yang membutuhkannya. Selain itu, langkah ini juga diperlukan untuk menghindari penyalahgunaan dana yang seharusnya digunakan untuk mendukung sektor pertanian.
Rudianur berharap pemerintah dan instansi terkait dapat bertindak cepat dalam melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap penyaluran pupuk subsidi. Pemerintah perlu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran pupuk subsidi. Selain itu, adanya kolaborasi yang baik antara pemerintah, DPRD, dan instansi terkait juga diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
“Kita harus bersama-sama memastikan bahwa pupuk subsidi ini tepat sasaran dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi petani kita, Kami siap memberikan dukungan penuh dalam upaya memperbaiki sistem penyaluran pupuk subsidi agar lebih efektif dan efisien,” tutupnya. (drm)
Discussion about this post