KALAMANTHANA, Palangka Raya – Stunting atau gizi buruk pada anak perlu peran semua pihak, karena stunting dapat mengganggu pertumbuhan anak. Untuk itu dalam menekan angka stunting di Kota Palangka Raya, perlu adanya sinergi dan kerjasama antar stake holder dan pemangku kepentingan.
Anggota DPRD Palangka Raya, Ruselita menyarankan agar unsur pemerintah memberikan bantuan sembako rendah gizi kepada warganya yang terindikasi kekurangan gizi untuk menurunkan prevalensi stunting.
“Stunting merupakan persoalan bangsa yang penyelesaiannya membutuhkan kerja serius dan sungguh-sungguh. Tidak bisa diselesaikan instan dengan bagi-bagi sembako saja. Apalagi jika isinya makanan minim gizi, tentunya tidak relevan,” tuturnya, Selasa, (21/05/2023).
Menurutnya, kurang relevan dan agak aneh jika masih ada unsur pemerintah yang memberikan bantuan guna pencegahan stunting dalam bentuk makanan akan tetapi masih minim gizi.
“Contohnya saja memberikan bantuan kepada warganya seperti mie instan, susu kental manis atau makanan kemasan lainnya yang rendah gizi, tentunya hal itu sangat tak elok,”ujar Ruselita.
Politisi dari Partai Perindo ini juga mengungkapkan, disaat Pemerintah gencar memerangi penurunan angka stunting, namun bantuan yang diberikan kepada warganya masih rendah gizi dan hal ini tentunya tidak akan dapat tercapai karena gizi yang di konsumsi tak sepadan.
“Pemerintah harusnya lebih fokus, pada program pencegahan stunting di hulu dengan melakukan edukasi pola hidup sehat dan memberikan dukungan fasilitas untuk calon pengantin dan ibu hamil,” Imbuhnya.
Ruselita menyebut bahwa edukasi sangat penting diberikan kepada masyarakat, Seperti air bersih, jamban sehat, makanan berprotein tinggi serta lingkungan sehat. (Mit)
Discussion about this post