KALAMANTHANA, Sampit – Peredaran narkoba di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, masih merajalela. Bahkan tindak pidana terhadap narkoba di wilayah ini masih tertinggi dibanding yang lainnya.
Saat ini, sepanjang Januari-Oktober 2016 saja, Polres Kotim menangani tak kurang dari 65 kasus narkoba. Jauh lebih tinggi dibanding tindak pidana undang-undang kesehatan 16 kasus dan 10 kasus pada tindak pidana undang-undang membahayakan. Sehingga data keseluruhan yang ditangani oleh Satnarkoba Polres Kotim, per Januari-Oktober 2016 berjumlah 91 kasus.
Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan melalui Kasat Narkoba AKP Wahyu Edi mengatakan dari 91 kasus tindak pidana yang telah diungkap jajarannya, ada 98 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Kemudian barang bukti yang telah diamakan ada sebanyak 288,08 gram sabu-sabu, 272 bungkus plastik kecil ganja, 84.188 butir obat zenith (carnophen) serta 2.000 butir dextrometrhopen. Selain itu, 22 butir skstasi, 3827 botol arak, 35 drum arak, 861 botol berbagai minuman keras berbagai merek, serta uang tunai sebesar Rp52.026.000.
“Dari semua kasus yang kita ungkap, peredaran narkoba masih mendominasi di Kotim ini. Selebihnya juga penyalahgunaan izin penjualan obat atau undang-undang kesehatan serta minuman keras dan ekstasi,” kata Wahyu melalui rilisnya, (18/10/2016).
Ditambahkan, untuk menekan peredaran narkoba di Kotim, pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin dan melakukan penindakan hingga penegakan hukum. “Perlu adanya kerja sama yang baik antara masyarakat maupun RT, RW dan tingkat di atasnya. Sehingga apabila ada informasi segera melaporkannya kepada kami dan kamipun siap melayani, mengayomi, serta melindungi” ungkap Wahyu. (raf)
Discussion about this post