KALAMANTHANA, Palangka Raya – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya mengeluarkan imbauan kepada warga yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Kahayan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir susulan. Kenaikan debit air sungai mulai berdampak pada sejumlah kawasan pemukiman.
“Air Sungai Kahayan terus mengalami kenaikan dan sudah mulai menggenangi beberapa wilayah. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap siaga dan waspada,” ujar Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Hendrikus Satria Budi, Jumat (21/3/2025).
Data BPBD mencatat, hingga Kamis (20/3/2025), sebanyak 21.097 jiwa dari 6.852 kepala keluarga terdampak banjir. Tak kurang dari 3.892 rumah tergenang air di 16 kelurahan.
Wilayah yang tercatat mengalami genangan meliputi Jalan Anoi, Jalan Kalimantan, Jalan Riau, dan Rindang Banua, dengan ketinggian air mencapai 5 hingga 10 sentimeter.
Budi menjelaskan bahwa tingginya intensitas hujan di Kota Palangka Raya dan wilayah hulu Sungai Kahayan menjadi penyebab utama meluapnya air sungai. Dampak banjir mulai mengganggu aktivitas warga dan mengancam pemukiman di daerah rawan.
“Tim BPBD terus melakukan pemantauan berkala di lokasi-lokasi rawan banjir. Kami juga telah memetakan wilayah terdampak dan menyiapkan lokasi evakuasi jika situasi memburuk,” tambahnya.
Langkah antisipatif terus dilakukan untuk meminimalisasi risiko yang lebih besar, termasuk koordinasi lintas instansi dan penyediaan logistik kebencanaan.(Mit)
Discussion about this post