KALAMANTHANA, Palangka Raya — Rencana Pemerintah Kota Palangka Raya membangun pasar modern mendapat sorotan dari DPRD setempat. Kalangan legislatif menilai, pembangunan tak boleh hanya berhenti pada aspek fisik bangunan, tetapi harus disertai dengan sistem transaksi dan pengelolaan yang modern dan terintegrasi.
Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Tantawi Jauhari, menekankan pentingnya perencanaan menyeluruh agar pasar modern tidak menjadi proyek infrastruktur semata, tetapi mampu menjawab kebutuhan masyarakat serta mengikuti perkembangan zaman.
“Pasar modern itu bukan sekadar bangunan, tapi juga soal manajemen, sistem transaksi digital, kebersihan, kenyamanan, dan keamanan. Semua itu harus dipikirkan sejak awal,” ujar Tantawi di Gedung DPRD, Rabu (23/4).
Politikus Fraksi Gerindra tersebut menyebut, pasar modern yang ideal harus memberikan kenyamanan baik bagi pengunjung maupun pedagang. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi dan tata kelola pasar yang profesional perlu menjadi bagian penting dari perencanaan.
Tantawi menambahkan bahwa jika aspek pengelolaan, pelayanan, dan sistem operasional bisa dipenuhi, pembangunan pasar modern akan berjalan lebih lancar dan berkelanjutan.
Namun demikian, ia juga mewanti-wanti agar proses modernisasi yang diusung tidak sekadar menjadi simbol kemajuan. Pemerintah harus tetap memperhatikan persoalan klasik yang selama ini kerap terjadi di pasar tradisional, seperti sanitasi, zonasi pedagang, dan penataan area parkir.
“Jangan sampai bangunannya modern, tapi persoalan-persoalan lama tetap muncul. Ini yang harus dijawab oleh konsep pasar modern itu sendiri,” tandas Tantawi. (Mit).
Discussion about this post