KALAMANTHANA, Sampit – Para pedagang di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit dan sekitarnya diminta memasang kamera tersembunyi (CCTV) dan alarm otomatis guna mengantisipasi tindak kejahatan. Hal ini penting, mengingat akhir-akhir ini tingkat kejahatan di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, disinyalir mulai meningkat.
Pejabat Sementara Kapolsek Kawasan Pelabuhan Mentaya (KPM), Aiptu Ragil mengatakan, jika semua pedagang bisa lebih waspada, maka tindak kejahatan dapat diantisipasi secara dini. Sebab dengan adanya kamera pengintai atau biasa disebut CCTV dan alaram otomatis, maka para penjahat akan terpantau dan bisa langsung terkoneksi dengan telepon genggam.
“Memasang kamera tersembunyi (CCTV) itu penting agar gerak-gerik yang mencurigakan bisa terpantau. Apalagi dilengkapi alaram yang langsung terkoneksi ke telepon genggam, maka akses tindak kejahatan bisa langsung terhubung. Ini gunanya teknologi. Maka dwri itu, kita berharap para pedagang bisa memasang CCTV di tokonya,” ungkap Ragil, saat berkeliling memantau pengamanan di PPM Sampit Selasa.
Pada kesempatan baik itu, Ragil menyempatkan diri untuk berbincang dengan para pedagang dan petugas keamanan setempat. Menurutnya, para pedagang juga perlu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan meski satuan pengamanan pasar berpatroli secara rutin. Sebab, para pelaku kejahatan selalu mencari cara untuk melakukan aksinya dengan memanfaatkan kelengahan.
Sementara itu, pada pekan tadi, jajaran Polres Kotim telah menangkap tiga pembobol ATM BRI yang menggondol Rp87,5 juta dari 20 kali aksi mereka. Hasil rekaman kamera tersembunyi sangat membantu polisi mengidentifikasi dan menangkap ketiga pelaku asal Lampung itu. Kejadian itu membuat kepolisian meningkatkan kewaspadaan. Atas kejadian ini juga, masyarakat diminta untuk dapat segera melaporkan apabila ada menemukan hal mencurigakan disekitar rumah masing-masing. (raf)
Discussion about this post