KALAMANTHANA, Penajam – Bupati Penajam Paser Utara, Yusran Aspar menghadiri acara penutupan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Desa (BBGRM) XIII sekaligus menutup rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sejak 1 Juli lalu itu di Kantor Balai Desa Api-Api, Kecamatan Waru, Rabu (30/11/2016).
Yusran dalam sambutannya menyampaikan kegiatan BBGRM merupakan suatu momentum bahwa makna gotong royong harus lebih dimaknai secara luas dan tidak lagi dimaknai dengan sempit saja. Terlebih dalam membangun kebersamaan untuk wilayah Kabupaten PPU yang dimulai dari desa, kecamatan, hingga dalam pemerintahan.
“Bahkan termasuk di dalamnya nilai gotong royong pun sudah tertuang dalam UUD pasal 33 ayat 1 bahwa perekonomian disusun berdasarkan asas kekeluargaan. Melalui inilah kita bisa memaknai gotong royong secara luas seperti yang saat ini sedang kita lakukan bersama, baik di desa, kecamatan, bersama dengan pemerintah daerah,” katanya.
Melalui kegiatan gotong royong ini terwujud rasa kebersamaan, persatuan dan peduli untuk bersama-sama mensejahterakan dan menjadikan wilayah PPU menjadi lebih baik, lebih maju dan menjadi wilayah kabupaten yang bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain.
“Upaya ini tidak semata-mata di bibir saja tetapi dilakukan secara bersama-sama seperti pemerintah akan memanfaatkan wilayah yang memang bisa menjadi pendukung kemajuan yang tidak hanya dirasakan oleh masyarakat saja, tetapi juga daerah PPU. Lebih khususnya seperti saat ini di wilayah Trunen yang berada di Kecamatan Sepaku nantinya akan dikembangkan kawasan pemukiman masyarakat miskin dengan berbasis petrenakan sapi. Dengan begitu, selain memberikan wadah untuk para masayarakat, juga memberikan aktivitas di sektor pertenakan yang hasilnya bisa dirasakan langsung,” lanjutnya.
Terlebih lagi kawasan ini sudah ada investor swasta yang akan menanamkan modalnya dengan menanam sorgum dan tebu untuk bahan bakar bioetanol sehingga integrasi seperti ini dapat memberikan keuntungan satu sama lain. Sorgum dan ampas tebu bisa menjadi pakan ternak serta kotoran ternak bisa menghasilkan biogas yang nantinya bisa menghasilkan listrik.
“Melalui upaya dan cara seperti ini salah satu wujud upaya gotong royong untuk kemajuan masyarakat. Masih banyak lagi yang bisa dilakukan yang telah digagas pemerintah daerah. Tentunya gagasan ini diperuntukan untuk kemajuan harus didukung semua elemen, baik masayrakat, jajaran anggota DPRD sehingga semangat gotong royong menghasilkan sesuatu yang betul-betul membawa PPU menjadi lebih baik,” tambah Yusran.
Termasuk dukungan yang berwujud gotong royong ini bisa diciptakan dengan menjaga koordinasi, negosiasi, integrasi, serta sinkronisasi terhadap kegiatan dan perencanaan yang akan dilakukan sehingga nantinya upaya bersama untuk mewujudkan kemajuan dan perubahan di wilayah PPU dapat berjalan dan terselengara dengan baik.
“Terlebih lagi dengan adanya rangkaian acara ini tidak menghentikan kita semua untuk melaksanakan gotong royong, tetapi malah menjadikan semangat tersendiri bahwa sesuatu yang dilakukan secara bersama-sama dengan baik dapat menghasilkan perubahan dan nilai yang baik pula. Beberapa prestasi yang sudah diraih PPU semua tidak terlepas dari upaya gotong royong dan kerja sama semua pihak di wilayah ini,” pungkasnya. (hr)
Discussion about this post