KALAMANTHANA, Kuala Kapuas – Sejak dua tahun terakhir harga karet di Kabupaten Kapuas anjlok. Saking jatuhnya harga karet sampai menyentuh Rp4-5 ribu per kilogram. Tak kunjung membaiknya harga karet membuat petani resah dan banyak yang mengambil langkah tidak menyadap karet serta beralih profesi.
Namun kabar gembira kini datang ke telinga para petani. Sejak seminggu minggu terakhir harga karet kembali beranjak normal. Dimana harga karet kini telah berada di angka Rp 9-10 ribu per kilogram di tangan pengepul.
Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop UMKM) Kabupaten Kapuas, Bahrudin kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis(12/1/2017) membenarkan naiknya kembali harga karet yang telah lama anjlok.
Dijelaskannya, sempat lama anjloknya harga karet disebabkan harga jual karet di Indonesia mengikuti harga jual karet dunia. Apabila harga karet dunia rendah, dampaknya juga akan dirasakan pula petani di Indonesia seperti halnya di Kabupaten Kapuas. Begitupun menurunnya permintaan ekspor ke luar negeri.
“Menurunnya kebutuhan permintaan ekspor menyebabkan permintaan perusahaan karet seperti PT Karya Sejati yang ada di Kelurahan Murung Keramat Kabupaten Kapuas kepada para petani juga menurun. Di sisi lain produksi karet terus meningkat sedangkan permintaan menurun sehingga karet pun melimpah dan menyebabkan harga anjlok. Ada juga dugaan harga anjlok akibat permainan pengepul,” jelas Bahrudin.
Namun kini, jelas Bahrudin, kebutuhan dari pihak pabrik atau perusahaan kembali tinggi sehingga harga karet kembali normal. “Normalnya harga karet membuat para petani kembali bersemangat. Para petani pun mulai giat menyadap karet. Kita berharap harga karet seperti ini akan terus bertahan supaya para petani sejahtera,” tukasnya. (nad)
Discussion about this post