KALAMANTHANA, Muara Teweh – Tokoh Muda Barito Utara Alpiannor mengimbau seluruh kalangan pengusaha memperhatikan masyarakat lokal. Pasalnya, jika hal itu diabaikan bisa berdampak terhadap munculnya permasalahan sosial.
Dalam hal penyerapan tenaga kerja, perusahaan diminta untuk selalu menyerap warga lokal. Tak cuma untuk tenaga buruh, tapi juga tenaga keahlian lainnya.
“Silahkan tanya berapa jumlah pekerja lokal yang ikut mengerjakan proyek pembangunan yang berskala besar di Barut? Hampir semua pekerja dari staf sampai buruh sedikit sekali mempekerjakan orang lokal,” ujar Alpian kepada KALAMANTHANA, Rabu (12/4/2017).
Salah satu proyek besar yang sedang dalam tahap pekerjaan adalah pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Teweh. Proyek yang menelan biaya miliaran rupiah ini dilaksanakan oleh PT Jaya Konstruksi (Jakon).
Kondisi penyerapan tenaga lokalnya pun hampir sama. Seorang staf di kontraktor raksasa itu mengakui jumlah keseluruhan pekerja yang mereka daftarkan ke Kantor Dinas Tenaga Kerja Barito Utara sekitar 100 orang.
Dia mengakui, tenaga lokal yang dipekerjakan pada proyek ini hanya sebagai petugas satuan pengamanan (satpam). Jenis pekerjaan lainnya semua dikerjakan tenaga kerja dari luar Barut.
“Pekerja lokal di sini cuma satpam. Untuk pekerja yang di lapangan sampai staf semua kami datangkan dari luar daerah,” katanya.
Pekerjaan dengan jangka waktu satu tahun ini sudah memasuki bulan ke empat dan PT Jakon hanya mengerjakan pada sayap kanan bangunan fisik RSUD Muara Teweh. “untuk progres pekerjaan sampai saat ini sudah mencapai 13 persen pada bulan ke empat ini,” ujarnya. (atr)
Discussion about this post