KALAMANTHANA, Palangka Raya – Kaukus Parlemen Perempuan (KPP) Kalimantan Tengah melakukan lawatan ke Jawa Barat. Mereka melakukan sharing dan koordinasi untuk memajukan politisi perempuan.
Sekretaris KPP Kalteng, Nataliasi menyatakan pihaknya ingin mendapatkan ilmu dari KPP Jabar yang sudah lama terbentuk dan sudah dua kali mengalami pergantian kepengurusan. “Kita share apa yang telah dilakukan KPP Jabar, baik program maupun penganggarannya. Semua informasi akan kita bawa ke Kalteng dan menjadi masukan yang berharga,” ujar Nataliasi.
Melakukan kunjungan ke Jabar, Nataliasi didampingi sejumlah politisi perempuan lainnya di DPRD Kalteng. Mereka antara lain politisi Partai Golkar Noor Fazariah Kamayanti (Divisi Pendanaan Kegiatan) dan Rini Widyasari dari PDI Perjuangan (Divisi Pengembangan Kelembagaan dan Organisasi).
Nataliasi, politisi PAN ini menyebutkan DPRD Kalteng yang beranggotakan 45 orang, sebanyak 12 orang di antaranya adalah perempuan dan tergabung dalam Kaukus Parlemen Perempuan (KPP) Kalteng. KPP Kalteng sendiri baru terbentuk dan dikukuhkan pada 27 Februari lalu oleh KPP Pusat.
Terkait dengan adanya peraturan perundang-undangan tentang pemilihan anggota legislatif yang mengharuskan ketentuan 30 persen keterwakilan kaum perempuan, diharapkan pada Pemilu 2019 keterwakilan perempuan bisa melampui 30 persen.
“Penduduk Kalimantan Tengah banyak perempuan sehingga apa yang menjadi harapan kaum perempuan bisa disuarakan melalui wakil rakyat untuk menghasilkan perda-perda yang responsif gender serta keterpihakan kepada kaum perempuan,” ujarnya.
Ketua KPP Jawa Barat, Lina Ruslinawati (Gerindra) didampingi oleh Tia Fitriani (Nasdem) mengatakan dengan adanya kunjungan KPP Kalteng ini merupakan suatu kebanggaan sehingga akan terus meningkatkan kinerja KPP Jawa Barat. Dia berharap keberadaan KPP Jawa Barat dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat khususnya kaum perempuan dengan melahirkan perda-perda yang responsif gender. (dni)
Discussion about this post