KALAMANTHANA,Muara Teweh – Polemik warga Desa Sapen yang menuntut uang debu kepada PT Maratus Grup , perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan aspal ( AMP ) di jalan lingkar kota Muara Teweh mendapat tanggapan serius dari Anggota DPRD Barut, Tajeri.
Ketua Komisi III DPRD Barut ini mempertanyakan masalah analisis dampak lingkungan (amdal ) pabrik pengolahan aspal yang beroperasi di wilayah Desa Rapen itu.
“Amdal ada tidak, itu yang penting. Kalau ada berarti perlu dipertanyakan proses amdalnya. Masalah ini harus serius diatasi oleh pemerintah daerah, apalagi berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Jangan sampai dibuat permainan yang mengasyikkan bagi orang tertentu,” ujarnya kepada Kalamanthana, Rabu (17/5/2017).
Menurutnya, masyarakat sekarang ini menjerit dan apabila ini benar adanya, pihaknya akan menjadwalkan rapat dengar pendapat (RDP) sehingga masyarakat tidak perlu harus membuat surat ke Badan Lingkungan Hidup (BLH).
“Seharusnya, begitu ada informasi, BLH harus segera cek lapangan dan cepat bertindak,” kata politisi Partai Gerindra ini.
Ditambahkan Tajeri, informasi dari wartawan dan LSM perlu dihargai karena mereka juga punya fungsi untuk menjalankan pengawasan yang perlu kita hargai. (atr)
Discussion about this post