KALAMANTHANA, Muara Teweh – Seratusan penambang asal Kecamatan Lahei, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah ngeluruk ke kantor DPRD setempat, Senin (22/5/2017), mulai pukul 09.30 WIB. Mereka datang untuk meminta keadilan, soal status tambang yang dikerjakannya.
“Kami datang hanya untuk meminta keadilan dan kebijakan dari Pemkab Barut. Tujuan ke DPRD untuk menyampaikan aspirasi kepada para anggota dewan. Kami tidak mau dicap sebagai penambang liar. Tujuan ke sini untuk mengadu nasib, karena kami merasa was-was,” kata Koordinator Penambang Ali Suparjan di halaman gedung DPRD.
Para penambang datang ke gedung DPRD sambil membawa beberapa poster. Antara lain bertuliskan “Para penambang Lahei tidak mau disebut sebagai penambang liar”. Ada pula lainnya “Masyarakat Sejahtera, Kecamatan Lahei Aman, Barito Utara Jaya”.
Sempat terjadi dialog antara Kasat Bimas Polres Barut AKP Eko Agus P dengan para penambang, seputar jumlah perwakilan yang akan masuk ke ruang pertemuan. Dewan menyiapkan tempat untuk 15 orang, tetapi para petambang minta 30 orang perwakilan boleh masuk ke dalam.
Akhirnya setelah Wakil Ketua DPRD Acep Tion menemui para penambang, kedua pihak sepakat sebanyak 20 perwakilan boleh masuk untuk melakukan pembicaraan dengan anggota dewan. “Nanti di dalam, kita bisa bicarakan semua masalah yang menyangkut para penambang,” saran Acep.
Guna menjaga situasi selama aksi demo berlangsung, Polres Barut menurunkan 121 personil, terdiri atas Sabhara dan Peleton Kerangka Polres Barut. Para personil ini juga dilengkapi dengan sebuah unit water canon yang diparkir di samping gedung DPRD. Pengamanan Polres dipimpin Kabag Ops Kompol RAS Yudhapati didampingi Kapolsek Teweh Tengah Kompol Januar Kencana dan Kasat Bimas AKP Eko Agus P. (mki)
Discussion about this post