KALAMANTHANA, Sampit – Anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Nono Magat meminta kepada pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan perusahaan besar swasta yang berada di wilayah utara untuk bisa membantu masyarakat yang terkena musibah banjir.
“Sampai saat ini saya belum dengar ada perusahaan yang membantu warga yang terkena musibah banjir itu,” ujarnya di Sampit.
Dia juga mengatakan tanggung jawab sosial investor yang berinvestasi di wilayah tersebut perlu dipertanyakan. Jangan hanya terpaku terhadap bantuan dari pemerintah daerah, sementara investor mengeruk keuntungan di wilayah tersebut.
“Walau tidak ada aturan untuk membantu dalam hal banjir ini, seharusnya perusahaan dapat ikut membantu penanganan musibah banjir ini yang setiap tahun terjadi. Ini merupakan tanggungjawab kita bersama,” pungkasnya.
Sudah sejak Sabtu (20/5) banjir melanda sejumlah desa di wilayah utara Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Informasinya, ada ratusan rumah warga yang berada di lima desa di Kecamatan Antang Kalang terendam akibat banjir.
Salah seorang warga Desa Boloi, Kecamatan Antang Kalang, Onie, mengatakan sampai saat ini ketinggian air masih dari 1,5-2 meter seperti yang digambarkan di foto tempat kejadian tersebut.
“Sudah lima hari air pasang, belum juga mengalami penurunan karena hujan masih terus terjadi,” ujar Onie.
Dia juga mengatakan persoalan banjir ini memang sudah biasa terjadi, namun mereka sangat berharap pemerintah daerah supaya melakukan peesiapan guna menghadapi banjir ini. Pasalnya saat ini sudah ada warga yang terkena penyakit, terutama diare dan kutu air. “Memang bantuan sudah ada dari dinas,” tuturnya.
Secara terpisah, Camat Antang Kalang Berdikari melalui Sekretaris Kecamatan Johny Parmoto Yudho mengataan pihak kecamatan sudah melakukan pemantauan banjir yang melanda desa-desa di Antang Kalang yang diperkirakan mencapai 10 desa. Namun untuk data yang sudah atau masuk di kecamatan berjumlah sebanyak lima desa. Sejauh ini pihak kecamatan juga terus memantau di lokasi.
Menurutnya di antara desa-desa yang terkena musibah banjir dadakan ini yakni di antaranya Desa Tumbang Ngahan, Sungai Puring,Tumbang Kalang,Tumbang Manya, dan Desa Sungai Hanya.
“Itu yang sudah masuk, tapi informasinya ada beberapa desa lagi yang masih menunggu laporan, karena memang 11 dari 15 desa se kecamatan ini terletak di bibir sungai ,anak dari Sungai Mentaya,” lanjutnya. (Joe)
Discussion about this post