KALAMANTHANA, Muara Teweh – Apresiasi patut diberikan kepada aparat Polsek Teweh Selatan, Barito Utara, Kalimantan Tengah. Mereka bergerak cepat membubarkan kawanan pemalak di jalan lintas dekat bandara, hanya dalam hitungan jam.
Kini warga menunggu janji Dinas Perhubungan untuk membuka jalan, sehingga ekses negatif tidak muncul lagi. “Ya, mudah-mudahan adanya kejadian di areal bandara ini, pihak bandara dan Dinas Perhubungan cepat mengambil solusi. Sebab, sebelum warga membebaskan areal bandara, mereka berjanji membuat jalan alternatif khususnya untuk warga yang ke kebun. Tetapi sampai saat ini janji mereka belum ada buktinya,” kata warga bernama Heri Mansupardi, Kamis (27/6/2017).
Heri mengungkapkan hal ini ada benarnya. Sejak pembangunan bandara di Trinsing, terjadi perubahan cukup signifikan di lokasi sekitar bandara, termasuk adanya jalan lintas atau jalan tikus. Ekses yang muncul bermacam-macam, sejak pembangunan bandara terhenti, karena tidak ada lagi kucuran dana dari pusat.
Warga lain yang juga aparat keamanan, Nanang DSR mengatakan, terima kasih atas saran dan info masyarakat, karena saat ini portal yang berada di areal ujung bandara baru sudah dibongkar. Perjalanan para pelintas dapat berjalan lancar dan aman.
Begitu pula Dayat Batara mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turun tangan mengatasi masalah pemalakan di jalan lintas ujung bandara. “Sekarang tidak ada lagi portal. Kami tenang dan aman melintas jalan tersebut,” ujar pria yang juga aparat pemerintah ini.
Masalah yang merebak di sekitar bandara baru Muara Teweh itu perlu mendapatkan perhatian pemerintah. Masalah lain yang muncul, kondisi jalan mulai dari jalan masuk hingga mulut gerbang bandara sudah mulai masuk. Kecepatan kendaraan di ruas jalan itu hanya maksimal 30 km/jam, karena jalan bernilai sekitar Rp8 miliar sudah mulai rusak. Aspalnya banyak terkelupas. (mki)
Discussion about this post