Lama Jadi TO, Wanita Pengedar Sabu Samba Bakumpai Diringkus Polisi

KALAMANTHANA, Kasongan – Setelah di Barito Utara, kini seorang wanita di Kabupaten Katingan, juga diringkus atas dugaan sebagai pengedar narkoba jenis sabu-sabu. RH (37), sang ibu rumah tangga, sempat membuang barang bukti.

RH diringkus aparat di Jalan Soekarno-Hatta, Desa Tumbang Kaman, Kecamatan Sanaman Mantikei, Katingan pada Minggu (20/8) sekitar pukul 11.00 WIB. Tahu kedatangan petugas, RH membuang barang bukti narkoba itu.

Namun, berkat kesigapan petugas Polsek Sanaman Mantikei dan Petak Malai, yang melakukan penggerebekan, usaha tersangka pun akhirnya sia-sia belaka. “Dari tangan tersangka, polisi mengamankan narkotika jenis sabu sebanyak tiga paket, dibungkus plastik klip bening,” kata Kapolres Katingan AKBP Ivan Adhityas Nugraha melalui Kapolsek Sanaman Mantikei Iptu Kusean Affandi di Mapolsek.

Petugas berhasil menemukan barang bukti berupa tiga paket sabu dengan total berat 7 gram dan telepon seluler merek Mito warna merah yang sempat dibuang tersangka. Kemudian dilakukan penggeledahan di kediamannya di Desa Samba Bakumpai, Kecamatan Katingan Tengah, ditemukan satu lembar klip plastik berisi yang diduga sisa sabu.

Kapolsek menerangkan, penangkapan itu berawal dari informasi masyarakat bahwa di tempat kejadian perkara akan ada transaksi narkotika. Kemudian petugas langsung melakukan penyelidikan. Saat di TKP polisi memberhentikan kendaraan yang berpenumpang dua orang. Saat itu salah seorang sempat melarikan diri menggunakan sepeda motor, kemudian petugas menggeledah tersangka RH disaksikan oleh Ketua RT setempat.

“Tersangka RH diketahui merupakan bandar narkoba di wilayah Desa Tumbang Kaman dan warga Desa Samba Bakumpai. Tersangka sudah lama menjadi target operasi (TO) kita. Saat ini tersangka berikut barang buktinya telah diamankan di Mapolsek Sanaman Mantikei guna pengembangan lebih lanjut,” terang Kusean.

Akibat perbuatannya, tersangka tersebut dijerat pasal 114 ayat (1) dan 112 ayat (1) UU RI No.35 tahun 2009 tentang Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika, dengan ancaman hukuman penjara minimal empat tahun. (dni)