KALAMANTHANA, Penajam – Enam jam lamanya Dwi Ramadhan Vradiva dicari-cari keluarga dan warga Jalan Cendana, Desa Bangun Mulya. Ketika ditemukan pagi hari, ternyata dirinya sudah tergantung di pohon mangga.
Menurut keterangan Ketua RT 01 Jalan Cendana, Desa Bangun Mulya, Edi Priyatno, Dwi sudah cukup lama meninggalkan rumah orang tuanya. Ketika belum juga pulang hingga pukul 20.00 Wita, keluarga memutuskan untuk mencarinya.
Proses pencarian dilakukan dari pukul 20.00 Wita. Ketua RT, keluarga, dan warga ikut melakukan pencarian. Bahkan proses pencarian Dwi pun dibantu aparat Polsek Waru.
Sekitar pukul 00.00 Wita, Dwi sebenarnya sempat terlihat berada di sekitar sekolahnya di SMPN 13. Tapi, saat dipanggil, dia langsung melarikan diri. Jejaknya pun hilang.
Ketika Rabu (25/10/2017) pagi hari, Dwi akhirnya ditemukan, tapi sudah dalam keadaan tergantung di pohon mangga. Sontak penemuan ini membuat warga Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara heboh.
Temuan tubuh menggantung itu, tak pelak, mengejutkan warga. Sebagian warga menghentikan aktivitasnya di pagi hari itu untuk mengetahui apa yang terjadi. Terlebih, tubuh tergantung itu ditemukan sekitar pukul 06.00 Wita, saat sebagian warga belum menuju ke tempat kerja masing-masing.
Seorang tetangga korban yang enggan disebutkan namanya, mengatakan tubuh Dwi (14) ditemukan pagi hari. Dwi yang selama ini bersekolah di SMPN 13 Waru ditemukan dalam keadaan gantung diri di pohon mangga di pemukiman masyarakat di Jalan Cendana, Bangun Mulya itu.
Salah seorang ketua RT di Desa Bangun Mulya menambahkan, Dwi adalah remaja kelahiran 17 November 2003. Dia merupakan anak pertama dari Hariono. Selama ini, Dwi dikenal sebagai sosok yang pendiam.
Saat ini jenazah sudah dievakuasi dan divisum di Puskesmas Waru. Jenazah saat ini sudah di rumah duka dan terlihat para pelayat memenuhi rumah duka. (myu/hr)
Discussion about this post