KALAMANTHANA, Sampit – Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Supriadi meminta pemerintah daerah setempat menyiapkan dana sebesar Rp90 miliar. Dana ini akan digunakan khusus untuk penanggulangan banjir dalam kota yakni di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang.
“Dua kecamatan ini harus bebas banjir, jangan sampai kalau nanti turun hujan deras, dua kecamatan dalam kota ini terjadi banjir,” katanya di Sampit, Senin (20/11/2017) ketika melakukan pembaharan RAPBD 2018.
Menurut Supriadi, dana Rp90 miliar dengan alokasi dana Rp30 miliar untuk pembuatan kanal dan Rp60 miliar digunakan untuk perbaikan saluran drainase dan normalisasi sungai-sungai kecil di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Kecamatan Baamang.
“Pengerukan sungai-sungai kecil dan drainase di Kota Sampit sangat mendesak untuk mengatasi banjir. Pendangkalan sungai kecil serta penyumbatan drainase akibat material dan sampah menyebabkan beberapa kawasan permukiman warga sering dilanda banjir, begitu pula fasilitas umum,” ucapnya.
Supriadi meminta Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kotim segera melakukan pengerukan sungai dan perbaikan drainase di Kota Sampit. Pengerukan sungai dan perbaikan drainase tersebut menjadi solusi utama mencegah dan menanggulangi banjir di Kota Sampit,” kata politisi Partai Golkar ini.
Supriadi prihatin dengan banjir yang melanda permukiman warga setiap musim hujan. Banjir disebabkan drainase yang tidak berfungsi dengan baik dan sungai yang mengalami pendangkalan.
“Sungai yang dangkal dan drainase yang tersumbat membuat air hujan meluap ke permukiman warga. Inilah yang menyebabkan banjir sering terjadi di permukiman, termasuk di Rumah Sakit dr. Murjani Sampit,” katanya.
Selain melakukan pengerukan sungai dan perbaikan drainase, lanjut Supriadi, warga Kota Sampit juga diimbau agar tidak membuang sampah ke sungai maupun drainase. “Saya meminta kerja samanya semua ketua Rukun Tetangga (RT) untuk mengingatkan warganya agar tidak membuang sampah ke sungai dan saluran air,” pungkasnya. (Joe)
Discussion about this post